VIVAnews - Penerbitan obligasi dolar (Global Medium Term Notes) sebesar US$ 2 miliar atau hampir Rp 20 triliun adalah strategi pemerintah dalam mengantisipasi semester II yang bisa saja tidak kondusif.
"Kami hanya antisipasi," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto di Departemen Keuangan, Jakarta, Rabu 13 Januari 2010.
Memang, hampir setiap tahun pemerintah menerapkan strategi pemenuhan pembiayaan di depan. Untuk itu pada semester satu ini pun, pemerintah juga merencanakan penerbitan global securities lain, baik berupa sukuk global, maupun samurai bond.
Pemerintah tidak lagi menerbitkan global bond pada tahun ini. Setelah penerbitan GMTN ini, pemerintah memprioritaskan penerbitan Surat Berharga Negara (SUN & Sukuk) di pasar domestik. "Tidak ada lagi rencana penerbitan GMTN, karena jumlah yang diambil US$ 2 miliar dianggap sudah cukup," ujar Rahmat.
Rahmat mengatakan, target pembiayaan melalui penerbitan SBN (termasuk global bond) diperkirakan akan berkurang. Ini karena realisasi saldo kas akhir 2009 cukup besar, dan ada potensi meningkatkan jumlah pinjaman program tahun ini dari para kreditur multilateral dan bilateral.
Baca Juga :
AC Milan Mulai Berani Belanja Pemain Mahal
VIVA.co.id
7 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Dengan menggunakan BPUM BRI atau Kartu Prakerja, UMKM dapat menerima saldo DANA gratis sebesar Rp50 Juta hari ini. Untuk melakukannya tanpa KTP dan KK, lihat caranya di b
Misteri Sebuah Keluarga Dari Abad Ke-18 yang Ditemukan Di Dalam Peti di Hongaria
Wisata
6 menit lalu
Ditemukan dalam peti di dalam sebuah gereja di kota Vác, Hongaria dan dianalisis pada tahun 2015, tulang berusia 200 tahun ini dapat mewakili tonggak sejarah dalam sains.
Laga penting sudah menunggu Paris Saint-Germain. Kylian Mbappe dkk akan menjamu Borussia Dortmund pada leg kedua semifinal Liga Champions di Parc des Princes, Rabu
Sementara itu, Benni menjelaskan jika dirinya sudah dapat informasi terkait aset pemda yang masih digunakan oleh pihak luar, baik itu kendaraan maupun bangunan.
Selengkapnya
Isu Terkini