Perdagangan Bebas ASEAN-China

Susul Century, DPR Usul Bentuk Pansus FTA


VIVAnews - Tak ingin kalah dengan skandal Century, Komisi Perdagangan dan Perindustrian DPR RI akan mengusulkan dibentuknya Panitia Khusus Century atas perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) Asean-China.

Demikian diungkapkan oleh anggota Komisi dari Fraksi PKS Mukhamad Misbakhun saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan 18 asosiasi industri, hari ini, 18 Januari 2010.

"Kalau jawaban pemerintah mengambang maka saya usul untuk dibentuk Pansus seperti Century karena ini dampaknya lebih sistemik," kata Misbakhun.

Seperti diketahui, 5 menteri yakni Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri Negara BUMN, dan Menteri Negara Koperasi dan UKM, serta Kepala BKPM, akan dipanggil oleh Komisi pada 20 Januari 2010.

Pemanggilan tersebut dipicu oleh ketidaktransparan pemerintah dalam proses renegosiasi 228 pos tarif dari beberapa sektor industri yang belum siap menghadapi FTA Asean-China.

Usulan pembentukan Pansus FTA Asean-China, menurut Wakil Ketua Komisi Aria Bima, akan dilakukan jika pemerintah melalui kebijakan-kebijakannya tidak menunjukkan upaya serius untuk menyehatkan industri dalam negeri.

"Apa boleh buat, kami akan gunakan hak konstitusional. Tidak ada langkah lain, melalui pansus bisa interpelasi untuk menanyakan kebijakan yang tidak segera ditindaklanjuti," kata Aria.

Sementara, dalam waktu dekat, Komisi Perdagangan dan Perindustrian, berkolaborasi dengan komisi lain akan membentuk panitia kerja (panja) untuk memonitor langkah pemerintah paska pemberlakuan FTA Asean-China.

"DPR akan buat panitia kerja, tidak hanya komisi ini tapi juga dengan komisi pertanian, infrastruktur, dan perbankan untuk mensinergikan monitoring dampak FTA ini," ujar Aria.

Pendampingan hingga Kursi Kelas Bisnis, Ikhtiar Wujudkan Layanan Haji Ramah Lansia

heri.susanto@vivanews.com

Jalan Silaing yang rusak akibat banjir bandang di Sumbar.

Banjir Bandang Akibatkan Akses Jalan Padang-Bukittinggi Terputus

Para pengendara yang hendak menuju Kota Bukittinggi dan sekitarnya diminta untuk mencari jalur alternatif.

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024