Belanja Negara Dipatok Rp2.528 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Presiden Joko Widodo sampaikan RUU tentang APBN TA 2020 disertai nota Keuangan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Presiden Joko Widodo mengatakan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara RAPBN 2020, belanja Nngara direncanakan akan mencapai Rp2.528,8 triliun, atau sekitar 14,5 persen dari Produk Domestik Bruto.

Ganjar-Mahfud Komitmen Gunakan Anggaran Negara untuk Kepentingan Rakyat

Belanja negara tersebut, akan digunakan untuk memperbaiki kualitas sumber daya mineral (SDM) dan melanjutkan program perlindungan sosial untuk menjawab tantangan demografi. 

Selain itu, belanja juga ditujukan untuk meningkatkan investasi dan ekspor, melalui peningkatan daya saing dan produktivitas, akselerasi infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung transformasi ekonomi, serta penguatan kualitas desentralisasi fiskal.

Sri Mulyani Minta Kementerian Lembaga Hati-hati Gunakan Anggaran

"Sesuai dengan amanat konstitusi, pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari belanja negara. Pada tahun 2020, anggaran pendidikan direncanakan sebesar Rp505,8 triliun," ujar Jokowi dalam pidato Nota Keuangan dan RUU APBN 2020 di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat 16 Agustus 2019.

Selain itu, pemerintah menganggarkan lima persen dari belanja negara untuk program kesehatan. Untuk memperkuat layanan kesehatan pada tahun 2020, pemerintah mengalokasikan Rp132,2 triliun untuk anggaran kesehatan. 

APBN TA 2020 Selamatkan 5 Juta Orang Indonesia dari Kemiskinan

Belanja negara pada 2020, juga difokuskan untuk pengurangan ketimpangan antarwilayah. Karena itu, pemerintah akan melanjutkan pengembangan berbagai kawasan ekonomi di luar Jawa, melanjutkan industrialisasi dalam bentuk hilirisasi hasil tambang maupun perkebunan, dan mengembangkan beberapa wilayah metropolitan di luar Jawa, supaya bisa menjadi sumber ekonomi baru.

"Berbagai belanja tersebut diharapkan dapat mendorong tercapainya sasaran pembangunan pada tahun 2020, yakni penurunan pengangguran ke tingkat 4,8 persen sampai 5,1 persen," katanya.

Jokowi juga berharap kemiskinan dapat terus diturunkan di kisaran 8,5 persen sampai 9,0 persen, dan ketimpangan menurun di kisaran 0,375 sampai 0,380. 

"Pemerintah juga optimis pembangunan kualitas manusia dapat terus ditingkatkan dengan target IPM (Indeks Pembangunan Manusia) mencapai 72,51 pada tahun 2020," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya