Apindo Minta Proyek Pipa Gas Distribusi di Jateng Jadi Prioritas
- VIVA/Dhana Kencana
VIVA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah meminta pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur gas bumi. Sebab dengan adanya kawasan industri baru seperti di Kendal, Semarang dan Ungaran, kebutuhan energi yang lebih efisien menjadi sangat mendesak.
Ketua Apindo Jawa Tengah Frans Kongi mengatakan, ketersediaan energi akan menjadi salah satu kunci utama kehadiran investor maupun pelaku usaha di Jawa Tengah.
Oleh karena itu, dirinya sangat bersyukur Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), melalui PT Pertagas, membangun jaringan pipa gas transmisi dari Gresik menuju Semarang.
Proyek pembangunan pipa gas berdiamater 28 inci sepanjang 267 km dinilai akan memberikan dampak positif bagi Jawa Tengah. Karena para pelaku usaha di wilayah ini sangat tergantung pada BBM dan batu bara yang fluktuatif dan tidak ramah lingkungan.
"Pengusaha di Jawa Tengah sudah sejak lama menunggu hadirnya sumber energi alternatif selain BBM dan batu bara. Jaringan pipa gas bumi ini diharapkan ketersediaan energi di Jawa Tengah semakin besar dan efisien," jelas Frans, dalam keterangannya, Rabu 18 September 2019.
Diketahui, pembangunan jalur pipa gas transmisi Gresik-Semarang merupakan tindak lanjut dari eksplorasi gas bumi di Blok Jambaran Tiung Biru (JTB) Bojonegoro, Jawa Timur.
Proyek JTB dikelola oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dan telah ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
Dengan kapasitas sales gas sebesar 192 MMSCFD, produksi gas JTB akan dialirkan melalui pipa Gresik-Semarang. Sesuai proyeksi, lapangan JTB memiliki kandungan gas hingga sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF).
Selain memasok kebutuhan untuk Jawa Timur, gas dari JTB juga akan mengaliri PLTGU Tambak Lorok di Semarang dan pelaku usaha lainnya di Jawa Tengah.
Menurut Frans, para pelaku usaha di Jawa Tengah selama ini sudah sangat tertinggal dibandingkan pengusaha di Jawa Timur dan Jawa Barat yang telah lama menggunakan gas bumi.
Dengan kualitas pembakaran yang stabil dan harga yang lebih efisien, gas bumi juga lebih ramah lingkungan. Semua industri di Semarang dan Jawa Tengah seperti tekstil, baja, makanan, minuman membutuhkan gas untuk bersaing.