Logo BBC

Mohammed bin Salman: Modernisasi Arab Saudi dan Soal Kasus Khashoggi

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman.-(Reuters)
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman.-(Reuters)
Sumber :
  • bbc

Khashoggi tidak memercayai semua jaminan itu. Ia memberi tahu teman-temannya bahwa tim al-Qahtani telah meretas surel dan pesan singkatnya, dan membaca percakapannya dengan tokoh-tokoh yang menentang pemerintah.

Khashoggi dan beberapa orang lainnya punya rencana untuk meluncurkan gerakan kebebasan berpendapat di dunia Arab. Ia memiliki 1,6 juta pengikut Twitter dan merupakan salah satu wartawan paling terkemuka di Timur Tengah.

Bagi MBS dan para penasihatnya, Khashoggi dianggap sebagai ancaman nyata, meski lagi-lagi, dibantah sang pangeran dalam wawancaranya dengan CBS.

Merunut pada sejarah, sebelumnya pernah terjadi sejumlah kasus di mana pemimpin Arab Saudi menculik warga yang "bandel", bahkan para pangeran, dan membawa mereka kembali ke Riyadh untuk "mengembalikan mereka ke jalur" yang dianggap benar, seperti yang disebut para pengamat.

Tapi bukan dengan membunuh. Pembunuhan di kota asing adalah pergeseran yang drastis dari modus operandi mereka yang biasanya.

Kematian Khashoggi dengan cepat menjadi skandal internasional.

Setelah penjelasan awal yang ceroboh tentang apa yang mungkin menimpa Khashoggi di Istanbul, pemerintah Arab Saudi telah berusaha keras untuk menjauhkan nama MBS dari skandal tersebut.

Itu adalah operasi jahat, kata mereka, sebuah kasus di mana orang-orang secara berlebihan melampaui perintah yang mereka terima atau menangani masalah yang ada dengan cara mereka sendiri.

Akan tetapi, CIA - Badan Intelijen Pusat AS - dan sejumlah agen mata-mata Barat lainnya, telah mendengarkan sendiri rekaman mengerikan yang direkam diam-diam oleh badan intelijen Turki, MIT, dari dalam gedung Konsulat Arab Saudi.

Dan ketika AS mengeluarkan sanksi terhadap 17 orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut, nama Saud al-Qahtani berada di puncak daftar itu.

Hingga kini, belum ada bukti kuat yang secara tegas mengaitkan MBS dengan pembunuhan itu.

Akan tetapi, sebuah hasil asesmen rahasia CIA yang didapat Wall Street Journal menunjukkan setidaknya 11 pesan singkat yang dikirimkan MBS kepada al-Qahtani pada saat sebelum, ketika, dan sesudah nyawa Khashoggi dihabisi.

Dan, mari kita perjelas. Di negara-negara Teluk Arab, tempat saya tinggal dan bekerja bertahun-tahun, tidak ada yang namanya "operasi jahat". Hal seperti itu tidak terjadi di sana. Tak ada satu hal pun di Teluk Arab yang dilakukan tanpa ada persetujuan dari atas.


Demonstrasi mengecam pembunuhan Jamal Khashoggi digelar di depan Konsulat Arab Saudi di Waashington DC, AS, 2 Oktober 2019. - Reuters

Pada Agustus 2018, sebelum pembunuhan terjadi, Saud al-Qahtani mengunggah sebuah cuitan. Ia mengatakan: "Apa Anda pikir saya membuat keputusan tanpa arahan? Saya adalah pegawai dan pelaksana perintah Raja dan Putra Mahkota."

Tak ada satu pun yang berpikiran Raja Salman terlibat dalam pembunuhan itu. Namun skenario itu tampaknya dicetuskan tepat dari dalam lingkaran dalam anak kesayangannya itu.

"Tidak bisa dibayangkan," kata seorang mantan perwira intelijen Inggris, "bahwa MBS tidak tahu tentang (pembunuhan) itu."

Lantas di mana al-Qahtani dan mengapa ia tidak diadili?

Baru-baru ini, saya menanyakan hal itu kepada duta besar Arab Saudi bagi London yang baru, Pangeran Khalid bin Bandar al-Saud. Ia memastikan kepada saya bahwa al-Qahtani telah dicabut dari jabatannya dan tengah diselidiki. Jika ia diketahui terlibat, ia akan diadili, ujarnya kepada saya.

Akan tetapi, laporan dari Riyadh menunjukkan bahwa meskipun ia tidak menonjolkan diri, al-Qahtani belum ditahan.

"Ia tidak muncul di pengadilan tetapi ia masih terlibat dalam masalah keamanan siber dan sejumlah proyek lainnya," ungkap salah seorang warga Teluk Arab yang dekat dengan lingkaran MBS. "Ia merunduk, tetapi mereka memanfaatkan keahliannya."

Ia melanjutkan bahwa bagi orang-orang di sekitar MBS, al-Qahtani adalah orang yang "rela berkorban untuk kepentingan kelompoknya". "Ya, operasi (di Istanbul) itu berantakan, tetapi ia menjalankan perintahnya."


Unjuk rasa di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di AS, enam hari setelah hilangnya Jamal Khashoggi - Getty Images

Pemerintah Saudi telah mengadili 11 orang yang diduga terlibat kasus Khashoggi. Proses persidangan sudah dimulai sejak Januari, namun hingga kini belum ada keputusan maupun hukuman yang dijatuhkan, atau bahkan indikasi kapan persidangan akan berakhir.

Sistem peradilan Arab Saudi dikenal sering kali buram, di mana putusan kerap diserahkan kepada kehendak hakim ketimbang mengikuti hukum pidana yang berlaku.

Salah satu tokoh senior yang diduga terlibat oleh pemerintah adalah Mayor Jenderal Ahmed al-Assiri, wakil kepala intelijen dan sebelumnya merupakan juru bicara kampanye udara kontroversial yang dipimpin Saudi dalam perang Yaman.

Sempat bertemu dengannya pada beberapa kesempatan di Riyadh, bagi saya, al-Assiri tidak tampak seperti seseorang yang akan bergerak sendiri tanpa mendapat persetujuan atasan.

Apapun putusan akhir yang keluar dari proses persidangan keruh itu, satu hal yang pasti - pembunuhan Khashoggi telah mengakibatkan kerusakan besar dan abadi terhadap reputasi MBS maupun Arab Saudi di mata dunia.

"Biar saya perjelas," ujar duta besar Saudi untuk London kepada saya pada bulan September, dengan keterusterangan yang mengejutkan untuk ukuran seorang anggota senior keluarga yang berkuasa.

"Pembunuhan Khashoggi adalah noda bagi negara kita, pemerintahan kita dan rakyat kita. Saya berharap hal itu tidak pernah terjadi."

Arab Saudi yang lebih lunak?

Malam hari medio Desember di kota pinggiran, Diriyah, persis di luar ibu kota, Riyadh, kerumunan besar muda-mudi Saudi - yang berpakaian ala Barat - bergoyang mengikuti alunan musik, mengangkat handphone mereka di udara, dengan cahaya laser berselang-seling menyelimuti auditorium. David Guetta, DJ asal Prancis, beraksi di atas panggung.

Di lokasi yang sama, para perempuan mempraktikkan kebebasan yang baru mereka peroleh untuk berkendara sendiri.

Mereka datang ke venue itu dengan menyetir mobil-mobil sports mewah untuk menonton balap Formula E tahunan yang digelar di Riyadh. Juga digelar konser Black Eyed Peas dan Enrique Iglesias.

Ini adalah Arab Saudi baru sebagaimana dibentuk sang putra mahkota yang sedang memodernisasi negerinya. Industri hiburan masuk, ketegangan budaya ditinggalkan.

Bagi siapapun yang tinggal atau pernah mengunjungi Saudi dalam 40 tahun terakhir, transformasi ini sangatlah luar biasa.