Kuatnya Fundamental Ekonomi RI Sokong Potensi Penguatan IHSG

Pergerakan IHSG
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG dibuka menghijau di level 6.234 pada pembukaan perdagangan Kamis 7 November 2019. Posisi itu menguat 17 poin atau 0,27 persen, dibanding penutupan perdagangan Rabu 6 November 2019 di level 6.217.

Analis Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan pola kenaikan IHSG masih akan terlihat di hari ini. "Dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang, masih terlihat pola uptrend pada pergerakan IHSG," kata William dalam keterangan tertulisnya, Kamis 7 November 2019.

William menjelaskan, hal ini juga ditunjang beberapa faktor, seperti misalnya dari aspek masih tercatatnya capital inflow hingga saat ini, kestabilan ekonomi, serta kuatnya fundamental perekonomian nasional.

Selain itu, aspek lain berupa dirilisnya data perekonomian tentang cadangan devisa, yang akan rilis hari ini, disinyalir masih dalam kondisi terjaga hingga saat ini.

"Hari ini potensi penguatan masih akan terlihat pada pergerakan IHSG," ujarnya.

Secara teknis, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan indikator, MACD sudah menunjukkan sinyal dead cross di area positif. Sementara Stochastic dan RSI berada di area netral.

Meski demikian, Nafan mengaku melihat pola bullish inside bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke area resistance.

"Support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.180 hingga 6.149. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.264 hingga 6.304," kata Nafan. (ren)

Cuti Bersama Idul Adha 28 dan 30 Juni, Bursa Efek Ikut Libur?


 

Gedung IDX, Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia)

BEI Setujui Bentoel Hengkang dari Pasar Modal Indonesia

PT Bursa Efek indonesia (BEI) mengumumkan PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) resmi hengkang dari pasar modal Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2024