Ma'ruf Amin Tegaskan Non-Jawanisasi untuk Bangun Industri

Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Wapres.
Sumber :
  • Dok Setwapres

VIVA – Wakil Presiden, Ma'ruf Amin menjelaskan berbagai program pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam industrialisasi, dia menegaskan, program hilirisasi industri, agar tidak hanya menghasilkan bahan baku saja, tetapi juga produk-produk lainnya.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

Kemudian, juga ada program non-Jawanisasi. Yaitu, pembangunan industri yang dilakukan di luar Pulau Jawa, sehingga industri tidak terpusat, melainkan harus menyebar.

"Jadi, hilirisasi dan non-Jawanisasi sudah menjadi program pemerintah. Mudah-mudahan, tidak ada hambatan. Ini ada kaitannya dengan investasi. Soal investasi ada kaitannya dengan regulasi, ini satu dengan lainnya saling berkait," kata Ma'ruf dalam keterangan pers resminya, Kamis 14 November 2019.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Kemudian, menurutnya, yang tidak kalah penting memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Yakni, dengan program peningkatan daya saing dan kompetensi SDM melalui pendidikan formal dan pendidikan vokasi.

"Sehingga, tamatannya mempunyai kompetensi sesuai kebutuhan industri kita. Ini sedang kita arahkan formal kita ke sana. Dan, juga pendidikan vokasi. Mendorong orang mau berlatih, mau mengikuti training, mau berlatih melalui pendidikan vokasi untuk memperoleh skill," ujar dia.

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

Ma'ruf juga mengungkapkan, UMKM memiliki peranan penting untuk mendukung industri keberlanjutan. Namun, saat ini, UMKM masih dihadapkan dengan beberapa masalah, seperti sulitnya menjalin kemitraan dengan pengusaha besar.

"Yang biasanya, mereka sulit juga mendapatkan permodalan. Bagaimana kita pikirkan mereka memperoleh dari lembaga keuangan bank maupun non bank," kata Ma'ruf.

Selain itu, aspek regulasi juga menjadi perhatian pemerintah, khususnya yang menjadi hambatan dalam investasi. Hal ini ditujukan, agar mampu menguatkan investasi dan ekspor.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya