Daftar Negara Paling Berbahaya untuk Dikunjungi Tahun 2020

Kamp imigran dan pusat penahanan di Libya diserang, 40 orang tewas
Sumber :
  • Source BBC

VIVA – Somalia dan Libya adalah tempat paling berbahaya untuk dikunjungi di bumi pada tahun 2020. Hal ini berdasarkan Peta Risiko Perjalanan interaktif yang menilai suatu negara terhadap seberapa besar masalah yang mungkin akan terjadi pada pengunjung terkait kesehatan, keamanan, maupun keselamatan di jalan.

Kemenhub Gandeng PT BKI Rawat Kapal Negara Kenavigasian

Norwegia, Finlandia dan Islandia diperingkatkan sebagai negara dengan tujuan teraman di dunia. Peta ini telah dibuat oleh spesialis medis dan keamanan internasional atau SOS International.

Menyusul Libya dan Somalia yakni Afghanistan dan Venezuela, yang berperingkat buruk di ketiga kategori risiko. Negara-negara Afrika termasuk Niger, Sierra Leone, Liberia dan Guinea, mendapatkan skor rendah dalam hal risiko kesehatan, bersama dengan Yaman, Suriah dan Korea Utara.

Pendeta Brian Siawarta Bersyukur Jadi Minoritas di Indonesia, Kenapa?

Sementara itu turis dan pebisnis yang berkunjung ke Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, Jepang, Korea Selatan dan Australia memiliki peluang terendah untuk terserang penyakit.

Afghanistan, Suriah, Irak, Libya dan Somalia merupakan negara dengan ancaman keamanan ekstrem bagi para pelancong. Sementara Greenland, Norwegia, Islandia, Finlandia, Swiss dan Slovenia adalah negara yang paling aman.

BI Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun Satu Kali pada 2024

Dilansir dari Metro, beberapa jalan paling berbahaya di dunia berada di Venezuela, Belize, Arab Saudi, Republik Dominika, Vietnam dan Thailand. Sementara itu mengemudi di Eropa cukup aman dibandingkan dengan di Selandia Baru, Australia dan Jepang.

"Ancaman yang dihadapi organisasi dan tenaga mereka berdampak pada ekonomi yang sudah mapan dan yang baru muncul. Sangat membesarkan hati untuk melihat bahwa para pembuat keputusan menjadi semakin sadar akan ancaman epidemi dan penyakit menular," kata peneliti International SOS MD, Doug Quarry.

"Dengan informasi, alat dan dukungan yang tersedia, orang-orang seharusnya dapat merencanakan risiko yang diantisipasi dan menjaga investasi mereka," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya