- M Yudha Prastya/VIVA.co.id
VIVA – PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk, atau JSI dalam Paparan Publik yang diselenggarakan Kamis 28 November 2019, memaparkan strategi perseroan ke depan. Selain itu, juga mengungkapkan kinerja per kuartal ketiga 2019.
Berikut, proyek-proyek penting dan strategis yang dilakukan JSI di 2019, seperti dikutip dari keterangannya, Jumat 29 November 2019, antara lain di lini bisnis hotel :
- Hyatt Regency Bali, telah menyelesaikan renovasi menyeluruh dan penambahan fasilitas, seperti empat ruang pertemuan, ruang multifungsi, spa & fitness center dengan jumlah 375 kamar dan sudah beroperasi akhir Desember 2018.
- Andaz Bali masih dalam tahap pembangunan, merupakan hotel boutique bintang lima, dengan konsep Balinese Village di Sanur, Bali, dengan jumlah 149 kamar & villa dijadwalkan akan dibuka pada pertengahan 2020.
- Renovasi Mercure Convention Center telah selesai pada Mei 2019, dengan jumlah 438 kamar.
Selain itu, untuk kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, JSI akan mengembangkan proyek ‘High-end mixed-use’ tahap satu yang mengintegrasikan office space, dengan 248 kamar lifestyle hotel dan ritel, dengan konsep ruang terbuka hijau, yang direncanakan lifestyle ritel akan mulai beroperasi pada awal 2021.
Di bagian timur Yogyakarta, dikembangkan Hyarta EcoVillage, komplek perumahan premium dengan konsep hijau yang terdiri dari 108 rumah dan sembilan ruko eksklusif.
Pengembangkan kawasan komersial terpadu (CBD) di Puri Botanical, Jakarta Barat, yaitu penambahan fasilitas baru dengan pembangunan sport club dan telah dilaksanakannya penananam tiang pancang (ground breaking) pada 25 Oktober 2019.
Pengembangan ‘township project’ di Deli Serdang Medan, dengan luas tanah 667 hektare. JSI memiliki persediaan land bank seluas 823,7 Ha yang tersebar di Jawa, Bali, Medan, Belitung, Labuan Bajo, dan Natuna.
Kinerja kuartal III
Sementara itu, JSI memaparkan pencapaian kinerja sampai dengan kuartal ketiga 2019, di mana perseroan membukukan pendapatan Rp940,6 miliar, Laba sebelum beban bunga, pajak dan depresiasi & amortisasi (EBITDA) Rp258,6 miliar, dan laba bersih Rp65 miliar.
Dibandingkan dengan tahun lalu, atau kuartal ketiga 2018, tercatat pendapatan, EBITDA, dan laba bersih JSI mengalami selisih masing-masing sebesar minus 15 persen, minus 46 persen, dan minus 70 persen.
