Terungkap Penyebab Ledakan Pipa Pertamina di Proyek Kereta Cepat
- ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
VIVA – Penyebab kecelakaan pipa penyalur bahan bakar minyak (BBM) PT Pertamina di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mulai terungkap. Kesalahan informasi karena perbedaan bahasa antara pekerja disebut menjadi penyebabnya.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk, Tumiyana. Dia membantah bahwa kecelakaan di proyek tersebut dikarenakan tidak sempurnanya kajian awal proyek.
"Ya itu namanya ada miss informasi, kendala bahasa," kata Tumiyana di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat 29 November 2019.
Menurutnya, jalur proyek tersebut sebenarnya sudah dialihkan dari jalur A ke jalur B. Namun, ada miskomunikasi antara pekerja.
"Sebenarnya jalurnya sudah dialihkan, jalur A pindah ke B. Harusnya masuknya ke situ sehari lagi, tapi sebelumnya udah masuk, jadi aliran pipanya belum berpindah," ujar dia.
Menurut dia, pipa BBM milik Pertamina itu sudah dipindahkan karena akan digunakan untuk pengerjaan proyek kereta cepat selanjutnya. Adapun pembebasan lahan pun saat ini sudah disebut mencapai 99,4 persen.
"Pertamina sudah selesai pemindahan pipanya, cuma tiga kilometer dan itu sudah dialihkan jalur pipanya," ujarnya.
Selain pipa Pertamina, dia menuturkan, transmisi kelistrikan yaitu Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) juga ikut dipindahkan. Namun, dilakukan secara bertahap karena jumlahnya cukup banyak.
Dia menjamin pemindahan SUTET untuk proyek kereta cepat ini sudah direncanakan dengan matang. Ada waktu jeda atau window time supaya tidak terjadi pemadaman listrik saat dilakukan pemindahan.
"Kereta cepat sekarang progresnya sudah 38 persen, saat ini sudah berjalan normal sesuai dengan progres bahwa kita akan menuju selesai pada tahun 2021. Sesuai jadwal untuk operasionalnya," kata dia.