Pemodal Lirik Saham Energi dan Infrastruktur

VIVAnews - Seiring mulai pulihnya perekonomian global, investor pasar modal direkomendasikan untuk mengoleksi saham-saham emiten yang bergerak di bidang energi dan infrastruktur.

"Instrumen saham dan obligasi pada sektor terkait energi dan infrastruktur akan menjadi investasi menarik bagi investor lokal dan asing," kata Kepala Riset PT Recapital Securities Poltak Hotradero di Jakarta.

Menurut Poltak, kebutuhan energi yang terus meningkat akan menyebabkan kenaikan penggunaan energi terdiversifiksi demi memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Hal ini menyebabkan potensi pertumbuhan sektor energi sangat besar," ujar dia.

Sementara itu, untuk sektor mineral, dia melanjutkan, harga nikel di pasar internasional kemungkinan mengalami penurunan, dengan komoditas timah yang diprediksi bergerak flat bahkan cenderung menurun.

"Sektor mineral pada 2010 kurang baik," katanya.

Di samping sektor mineral, Poltak juga menyoroti industri perkebunan khususnya sektor industri minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Harga CPO diperkirakan bergerak flat atau bahkan menurun.

Hal ini terjadi karena cadangan CPO yang dimiliki Malaysia pada Desember tahun lalu masih cukup besar. Selain itu, pengembangan biodiesel yang berbahan baku CPO hingga saat ini masih dianggap belum menarik.

Kondisi tersebut terlihat dari melonjaknya harga minyak mentah dunia dalam beberapa waktu lalu yang menunjukan permintaan terhadap bahan bakar fosil masih sangat tinggi.

Motor Baru Ini Konsumsi Bensinnya 90 Km per Liter

arinto.wibowo@vivanews.com

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad

Dasco: Revisi UU Kementerian untuk Mengakomodasi Kepentingan Kebutuhan

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad merespons rencana parlemen melakukan revisi Undang-Undang (UU) Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024