Untung Mana Arisan atau Investasi? 

Ilustrasi investasi.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sebagai bagian dari gaya hidup masa kini, banyak orang khususnya wanita menjadikan arisan sebagai ajang bersosialisasi. Konsep arisan yang mewajibkan peserta untuk menyetor sejumlah uang setiap bulan, untuk kemudian diundi pemenangnya, dipandang sebagian kalangan sebagai bentuk investasi. Benarkah demikian?

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Krizia Maulana menuturkan bahwa arisan bukanlah investasi, meskipun sebagian orang menganggap arisan adalah bentuk investasi. 

"Arisan dan investasi adalah dua hal yang berbeda. Sebetulnya arisan lebih cocok dikategorikan dalam konsep menabung. Ini karena kita harus menyisihkan sejumlah uang ke dalam dana bersama yang akan diundi secara rutin," ujar Krizia dikutip dari keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat 6 Desember 2019. 

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Menurut dia, arisan tidak dianggap investasi karena dana yang disetor tidak mengalami pertambahan nilai atau tidak menerima imbal hasil. Dana hanya terakumulasi dengan dana dari rekan-rekan di dalam satu komunitas arisan.
 
Ini, ditegaskannya, berbeda dengan investasi. Investasi menurutnya adalah proses menyisihkan uang untuk membeli sebuah aset dengan tujuan aset tersebut dapat menghasilkan pendapatan atau mengalami pertambahan nilai dalam jangka panjang.

Hal itu dengan harapan tingkat pengembalian hasil berada di atas tingkat inflasi. Instrumen investasi pun beragam, seperti properti, emas, atau investasi di pasar modal seperti reksa dana. 
 
Lantas manakah yang menguntungkan?

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Dia menuturkan bahwa sebetulnya arisan maupun investasi sama-sama bermanfaat. Arisan disebut bisa membawa manfaat baik. Selain sebagai ajang bersosialisasi, arisan juga dapat “memaksa” orang untuk menyisihkan sebagian uangnya secara rutin. 

Namun perlu diingat, lanjut dia, arisan bukanlah kebutuhan utama. Prioritaskan apa yang memang menjadi kebutuhan utama. Oleh karena itu, uang arisan sebaiknya jangan berlebihan, sesuaikan dengan kondisi keuangan.

Terkadang, sambung dia, jumlah uang arisan tidak sedikit. Oleh karena itu, hati-hati dalam memilih komunitas arisan. Pilih komunitas arisan yang benar-benar dikenal, supaya tidak tertipu. Zaman sekarang, banyak sekali penipuan berkedok arisan. 

Menurut dia, investasi dahulu lebih baik ketimbang arisan. Sebab, investasi menurutnya tidak memerlukan dana yang besar. 

"Jika setiap bulan kita bisa menyisihkan uang untuk arisan, kenapa tidak menyisihkan sebagian uang yang kita miliki untuk investasi? Investasi tidak perlu dana yang besar. Investasi di reksa dana sudah bisa dimulai dengan dana Rp10 ribu," kata dia. 
 
Dia mengingatkan rumus utama penghasilan saat ini adalah gaya hidup = masa depan. Dengan penghasilan yang dimiliki saat ini, jika sebagian besar orang menggunakan untuk memenuhi gaya hidup, maka hanya sedikit yang bisa disisihkan untuk digunakan di masa depan. Demikian sebaliknya.     
 
"Jika kita sudah memahami pentingnya perencanaan keuangan sejak dini, maka prioritas utama adalah mengutamakan investasi untuk pemenuhan beragam kebutuhan di masa depan. Jika ada uang berlebih, barulah kita bisa ikut arisan. Hasil dari uang arisan juga bisa kita investasikan di reksa dana," tuturnya.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya