Saham United Tractors Mengarah ke Rp 19.000

VIVAnews - Pertumbuhan industri alat berat nasional menunjukkan kinerja menggembirakan selama beberapa tahun terakhir. Meski fluktuasi produksi dan penjualan sempat terjadi, pangsa pasar ekspor mampu menutupi penurunan produksi alat berat dalam negeri.

Analis PT BNI Securities Akhmad Nurcahyadi dalam risetnya di Jakarta, Jumat 29 Januari 2010 menyatakan, selama tiga tahun terakhir, sektor tersebut membukukan peningkatan produksi dari 2.618 unit alat berat pada 2006 menjadi 4.789 unit (2008) dan kembali mencatat kenaikan menjadi 5.641 unit (2009).

Sementara itu, dari sisi penjualan, secara total, industri alat berat dalam negeri juga membukukan pertumbuhan signifikan.

Berawal dari sekitar 3.440 unit alat berat pada 2006, lalu naik menjadi 6.294 unit pada akhir 2008 dan kembali mencatat pertumbuhan menjadi 10.200 unit pada akhir tahun lalu.

PT United Tractors Tbk (UNTR) sebagai salah satu pelaku usaha alat berat mencatat pangsa pasar terbesar dibanding perusahaan lainnya. Perkembangan sektor pertambangan dan perkebunan telah menjadi kontributor utama pertumbuhan penjualan alat berat United Tractors.

"Didukung kekuatan merek Komatsu, rendahnya tingkat interest bearing debt termasuk interest coverage yang masih terjaga, serta pertumbuhan margin yang signifikan (dalam tiga kuartal terakhir tahun lalu), mendorong kami untuk tetap konsisten dengan sudut pandang dan valuasi yang kami lakukan terhadap UNTR," ujar dia.

Terbantu oleh beberapa divisi usaha lain, seperti kontraktor pertambangan dan komersialisasi pengoperasian tambang batu bara perseroan, pendapatan United Tractors masih berpotensi terjadi hingga akhir tahun depan.

Menguatnya nilai tukar rupiah yang berpotensi menurunkan nilai penjualan alat berat berpotensi tertutupi dengan peningkatan volume penjualan alat berat.

Sementara itu, penurunan volume penjualan batu bara juga akan tertutupi dengan potensi peningkatan harga jual rata-rata batu bara yang lebih tinggi dibanding tahun lalu.

"Kami memprediksikan United Tractors akan membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp 31,02 triliun (2009) dan kembali mencatat kenaikan menjadi Rp 41,11 triliun (2010)," tuturnya. Laba bersih diperkirakan tumbuh menjadi Rp 4,46 triliun hingga akhir 2010.

Penonton Indonesia Bakal Adakan Nobar Episode Terakhir Queen of Tears, Catat Jadwalnya!

"Kami masih konsisten dengan rekomendasi buy dengan target harga Rp 19.000 per saham," ujarnya.

Pada penutupan transaksi Kamis 28 Januari 2010, harga saham United Tractors menguat Rp 450 (2,68 persen) ke posisi Rp 17.200.

arinto.wibowo@vivanews.com

Ilustrasi ibu hamil

5 Makanan yang Wajib Dihindari oleh Wanita Hamil, dari Daging Mentah hingga Kafein

Hamil adalah periode yang penting dalam hidup seorang wanita, dan menjaga pola makan yang sehat adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024