Kredit Pangan, Mandiri Kucurkan Rp 14 Triliun

VIVAnews - Bank Mandiri telah menyalurkan fasilitas pembiayaan hingga Rp 14,8 triliun untuk mendukung pengembangan sektor pangan di Indonesia karena memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Angka kredit tersebut tumbuh 11 persen dibanding tahun 2008.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Riswinandi mengatakan, kondisi tanah dan iklim di Indonesia sangat mendukung pengembangan berbagai komoditas pangan.

Indonesia juga memiliki sumber daya manusia dengan pengetahuan dan pengalaman bercocok tanam yang baik, serta tingginya minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor pangan.

"Faktor-faktor itu menjadi pendorong pertumbuhan sektor pangan di Indonesia, untuk itu, Bank Mandiri secara aktif memfasilitasi usaha-usaha untuk meningkatkan produksi pangan tanah air," kata Riswinandi di Jakarta, Jumat, 29 Januari 2010.

Jumlah petani yang mendapat fasilitas pembiayaan Bank Mandiri pada 2009 tercatat sebanyak 96.488 petani, lebih tinggi dari 2008 sebanyak 93.464 petani. Sementara Koperasi Unit Desa yang mendapat fasilitas pembiayaan terkait pengembangan pangan mencapai 119 KUD, naik dari 103 KUD pada 2008.

Selain itu, Bank Mandiri juga mengadakan Papua Investment Day pada Oktober 2009, yang bertujuan untuk mempertemukan stakeholders terkait yaitu investor dan pemerintah daerah Papua. Bank Mandiri juga ingin memberikan informasi seluas-luasnya mengenai potensi investasi pangan serta mendiskusikan potensi dan kendala investasi di Papua, serta rumusan tindak lanjut untuk realisasinya.

Secara umum, per 30 September 2009, kredit Bank Mandiri tumbuh 15,7 persen (year on year) atau sebesar Rp 25,5 triliun, yaitu dari Rp 162,8 triliun menjadi Rp 188,3 triliun. Jumlah dana murah meningkat 17,6 persen atau sebesar Rp 25,4 triliun, yaitu dari Rp 143,8 triliun menjadi Rp 169,1 triliun.

Net Interest Margin (NIM) mengalami penurunan dari 5,46 persen menjadi 5,21 persen. Cost Efficiency Ratio (CER) membaik dari 43 persen menjadi sebesar 39 persen. Rasio Net NPL terjaga di level 0,85 persen. Laba bersih mencapai Rp 4,62 triliun, atau tumbuh 16,8 persen dari pencapaian periode yang sama tahun 2008 yang tercatat sebesar Rp 3,95 triliun.

hadi.suprapto@vivanews.com

RI Dibayangi Meningkatnya Persaingan Global, Luhut: Tak Ada yang Bisa Mendikte Kita
Tim Bandung bjb Tandamata vs Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia

Bandung bjb Tandamata Bersyukur Mampu Jinakkan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia

Juara bertahan putri, Bandung bjb Tandamata kembali makan korban. Mereka menekuk Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia dengan skor 3-1 (25-17, 23-25, 25-15, 29-27).

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024