VIVAnews - Tantowi Yahya, anggota DPR Komisi I mengeluarkan pendapatnya tentang fenomena film-film yang dianggap kurang mendidik di Indonesia.
Fenomena film layar lebar yang marak dengan tema horor dan seks membuat beberapa kalangan ikut angkat bicara dan mengecam aksi adegan vulgar yang dilakoni para pemainnya.
Tantowi Yahya mengatakan, "film itu adalah industri, persoalan dasar mencari keuntungan menjadi pijakan dalam memproduksi film apa yang laku. Sudah ada lembaganya (LSF) yang mengatur, film itu layak atau tidak, itu tugas mereka. Masalah kita menerima atau tidak, itu kembali ke masyarakat dalam menyikapinya," ucap Tantowi yang dihubungi VIVAnews lewat telpon, 29 Januari 2010.
Menurut, kakak Helmy Yahya itu, sebagai langkah awal mengatasinya, pihak bioskop yang menayangkannya harus bisa lebih tegas.
"Misalnya untuk anak-anak dibawah umur nggak boleh nonton film orang dewasa, sekarang memang belum ada UU-nya, tapi saya harap bioskop bisa lebih arif untuk bertindak."
Sampai saat ini, Tantowi merasa harus mengacungi jempol dan angkat topi untuk beberapa judul film yang mendidik seperti "Laskar Pelangi" atau "Sang Pemimpi".
Menurutnya, para sineas film harus menyadari untuk tidak memproduksi film demi keuntungan semata, namun harus bisa memberi pencerahan dan keluar dari selera pasar.