Bantu Kades Berprestasi, Kemendes Rumuskan Kampus Merdeka untuk Desa

Menteri Desa dan PDTT, Abdul Halim Iskandar.
Sumber :
  • Dok. Kemendes PDTT

VIVA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi atau Kemendes PDTT kembali mengumpulkan puluhan rektor dalam forum Perguruan Tinggi Desa (PERTIDES) untuk merumuskan konsep program Kampus Merdeka untuk Desa.

Kemendes Bentuk Tim Khusus Usut Rombongan Kades Bone yang Dugem di Makassar

Adapun Kampus Merdeka untuk Desa ini adalah program baru Kemendes PDTT yang bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang baru meluncurkan Kampus Merdeka. 

Menteri Desa dan PDTT, Abdul Halim Iskandar mengatakan dalam program tersebut mahasiswa diperbolehkan mengambil mata kuliah di luar program studi (prodi) seperti pengabdian di desa selama tiga semester.

Heboh Rombongan Kepala Desa Asal Bone Asyik Dugem di THM Makassar

"Kita kumpulkan PERTIDES ini, kita ajak diskusi selama dua hari, bagaimana implementasi program Kampus Merdeka khususnya project desa di dalam pelaksanaan pembangunan desa," kata Halim dalam keterangan tertulis, Jumat 31 Januari 2020.

Halim menjelaskan secara garis besar Kampus Merdeka untuk Desa adalah program bagi Kepala Desa yang berprestasi bisa mendapat penghargaan berupa gelar sarjana dari Perguruan Tinggi tertentu.

Camat Bojonggede Bantah Pidanakan Konten Kreator yang Viralkan Gibran Kelaparan

"Satu periode Kepala Desa itu kan enam tahun, kalau start masuk Perguruan Tinggi kemudian kinerjanya dikonsultasikan, ada pembimbingan dan dia berprestasi, saya mengusulkan agar diberi apresiasi dalam bentuk wisuda S1," katanya.

Selanjutnya, Halim juga mengusulkan kepada Kemendikbud agar pengabdian mahasiswa di desa bisa menjadi pengganti skripsi. Mahasiswa diberi kebebasan memilih skripsi atau pengabdian di sebuah desa sebagai syarat kelulusan.

"Bagaimana kalau tugas akhirnya boleh digantikan dengan pengabdian di desa selama empat bulan, selesai itu kinerjanya diverifikasi kemudian lulus," jelasnya.

Sekedar informasi, teknik mengenai Kampus Merdeka untuk Desa tersebut sedang dibahas lebih lanjut oleh para rektor yang tergabung dalam forum PERTIDES. Halim berharap dalam dua hari kedepan bisa rampung sehingga segera diterapkan.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya