Logo BBC

Siapkah Indonesia Hadapi Ancaman Epidemi Global?

Petugas medis mengecek ruang isolasi khusus untuk menangani pasien penderita penyakit pneumonia berat akibat terjangkit wabah novel Coronavirus (nCoV) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton, Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (5/2/2020). - ANTARA FOTO/Harviy
Petugas medis mengecek ruang isolasi khusus untuk menangani pasien penderita penyakit pneumonia berat akibat terjangkit wabah novel Coronavirus (nCoV) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton, Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (5/2/2020). - ANTARA FOTO/Harviy
Sumber :
  • bbc

Indonesia dinilai masih lemah dalam menjalani prosedur penyelamatan warga negaranya terkait darurat wabah, terbukti dari timbulnya dampak sosial di Pulau Natuna, yang menjadi tempat karantina ratusan WNI yang dievakuasi dari provinsi Hubei, China atas kekhawatiran penyebaran jenis virus corona baru.

Hal itu diutarakan Yogi Prayogi, pengamat kebijakan publik dari Universitas Padjajaran, Bandung.

Ia menambahkan bahwa kasus ini pun masih merupakan tindakan dalam skala kecil.

Potensi wabah pada tingkat global kedepannya akan selalu ada, katanya, bahkan kemungkinan dalam skala yang lebih besar, sehingga pemerintah harus belajar dari pengalaman ini.

"Seharusnya Kementerian Kesehatan membangun roadmap atau grand design kebijakan tentang mitigasi bencana penyakit menular yang berbahaya yang skalanya global. Terus dilihat apa saja [potensi bencananya] dan dilihat peraturan yang mendukung itu, jadi nanti kalau misalnya ada trigger , langsung bisa bergerak semuanya," kata Yogi kepada BBC News Indonesia melalui sambungan telepon hari Rabu (05/02).

Ia menggarisbawahi pentingnya menguatkan standard operating procedures (SOP), termasuk menetapkan lokasi karantina yang seusai berdasarkan kajian yang juga melihat potensi dampak sosial dan ekonomi pada tempat-tempat terkait.

"Ini masalah kebijakan, SOP-nya, SOP dalam menangani penyakit-penyakit menular yang berbahaya yang seperti ini.