Standing Ovation Bergemuruh di Parlemen Australia Usai Pidato Jokowi

Presiden Joko Widodo usai pidato di Parlemen Australia 10 Februari 2020
Sumber :
  • Sekretariat Kabinet RI

VIVA – Sebelum kembali ke Indonesia, Presiden Joko Widodo sempat menyampaikan pidato di Gedung Parlemen Australia, Senin 10 Februari 2020.

Parlemen Arab Desakkan Investigasi Internasional Kejahatan Israel di Gaza

Dalam siaran pers Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden,  Presiden Jokowi terlebih dahulu bertemu dengan Ketua House of Representatives Australia Tony Smith dan Presiden Senat Australia Scott Ryan.

Usai agenda itu, Kepala Negara menuju House of Representatives Chambers Gedung Parlemen. Jokowi mendapat giliran berpidato setelah PM Scott Morrison dan ketua oposisi.

Irak Sahkan UU Anti LGBT, Melanggar Bisa Dipenjara 15 Tahun

"Tahun 2050, 1 abad umur kemitraan kita adalah momen krusial. Pada tahun 2050 Indonesia dan Australia akan bertransformasi menjadi pemain besar di kawasan dan dunia," kata Jokowi dalam pidatonya.

Kepala Negara lebih menekankan pada hubungan Indonesia dan Australia pada waktu depannya. Terutama peran generasi muda yang dianggap sebagai jangkar dalam keberlanjutan kerja sama yang telah disepakati.

Pengamat Sepakbola Asing Sorot Timnas Indonesia: Gaya Main Mereka Langka di Asia

Pada akhir pidato, Presiden Jokowi kemudian mengutip lirik musisi Jimmy Little yang merupakan musisi artis Aborigin, suku asli Australia.

"We are all gifted with the opportunity to succeed. But you get further if you extend the hand of friendship," ujarnya.

Jokowi menilai, persahabatan Indonesia dan Autralia bukan saja menguntungkan kedua negara. Tetapi juga, akan memberi efek positif bagi perkembangan di kawasan.

Pidato itu sekaligus mengakhiri dan lalu mendapat standing ovation dari para anggota parlemen dan undangan yang hadir. Dalam siaran pers disebutkan bahwa standing ovation yang diberikan ke Jokowi itu berlangsung cukup lama.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya