IHSG Dibuka Menguat, Data Ekonomi AS Diprediksi Dorong Pelemahan

Papan pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menghijau di level 5.921 pada pembukaan perdagangan Kamis 13 Februari 2020. Posisi itu menguat 8 poin atau 0,15 persen, dibanding penutupan perdagangan Rabu 12 Februari 2020 di level 5.913.

Volume Transaksi Meroket, Investasi Aset Kripto Makin Diminati

Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi memprediksi, IHSG akan bergerak melemah hari ini.

"IHSG akan menguji area support dengan rentang 5.877 hingga 5.961," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Kamis 13 Februari 2020.

Menteri ESDM: Investor Hulu Migas Bisa Nego Langsung ke Pemerintah soal Insentif Pajak

Lanjar menjelaskan, investor antara lain bakal memperhatikan beberapa data ekonomi Amerika Serikat, pada perdagangan hari ini. Sementara dari dalam negeri, kondisi aksi jual investor pada aset berisiko yang diharapkan kondusif juga bakal menjadi perhatian para investor.

"Investor akan mengalihkan perhatiannya kepada data persediaan minyak, tingkat inflasi, dan pekerja di AS," ujarnya.

OJK Sebut Transaksi Kripto Capai Rp 158,84 Triliun per Maret 2024

Secara teknis, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, support pertama maupun kedua memiliki range pada 5.877,20 hingga 5.839,59.

Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.939,40 hingga 5.988,87. Berdasarkan indikator, MACD berpeluang membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, stochastic sudah jenuh jual atau oversold.

"Terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi rebound pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya