VIVAnews - Asosiasi industri sepeda motor se-Asia akan melakukan konferensi untuk membicarakan pengaruh FTA Asean-China di sektor otomotif. Di bawah naungan Federation of Asia Motorcycle Industry (FAMI) yang diketuai oleh Malaysia, pemain-pemain industri sepeda motor se-Asia akan mengadakan konferensi pada 1-7 Maret 2010 di Semarang, Jawa Tengah.
"Pengaruh FTA Asean-China akan dibicarakan dalam konferensi ini, termasuk mengevaluasi implementasi IJEPA (Indonesian-Japan Economic Partnership)," kata Gunadi di sela-sela Rapat Kerja Internal Kementerian Perindustrian di Jakarta, Kamis, 4 Februari 2010.
Konferensi tahunan yang ketujuh ini diadakan di Semarang karena sebelumnya pernah diadakan di Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Bandung.
Sebanyak 13 negara, yakni 10 negara Asean, plus Jepang Taiwan, dan China, akan mengikuti konferensi ini.
Secara umum, konferensi akan membahas harmonisasi peraturan seluruh industri sepeda motor, seperti masalah lingkungan, isu polusi, dan keselamatan di jalan raya.
"Jadi nanti akan dibentuk standar bersama untuk dipatuhi negara-negara peserta konferensi," ujarnya.
Baca Juga :
Beli BBM di SPBU Pertamina Hari Ini Dapat Promo
VIVA.co.id
2 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
May Day 2024, Ketua Apindo Jabar: Pengusaha dan Buruh Bersatu Menuju Indonesia Emas 2045
Jabar
4 menit lalu
Menurut Ning Wahyu, pengusaha dan buruh adalah partner dalam membangun perekonomian. Sehingga, perlu adanya hubungan emosional guna menuju Indonesia Emas 2045.
Apakah smartphone Anda sering panas dan boros baterai? Simak tujuh tips efektif untuk mengatasi masalah ini dan memperpanjang umur baterai ponsel Anda.
Kebakaran yang terjadi di daerah Jalan R.E Martadinata - Pelelangan Ikan TPI Lempasing, Kecamatan Teluk Betung Timur, Bandar Lampung pada Kamis (2/5/2024) sore sempat mem
Lokasi Nobar Timnas Indonesia vs Irak di Banten
Banten
10 menit lalu
Sejumlah lokasi nobar Timnas Indonesia melawan Irak bakal digelar disejumlah tempat di Banten. Baik pribadi, kafe, ruang publik, pemerintah hingga hotel.
Selengkapnya
Isu Terkini