Investasi Tumbuh 8 Persen Saat Corona Bukan Cermin Kondisi Sebenarnya

VIVA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan bahwa kinerja investasi masih bisa tumbuh hingga delapan persen pada kuartal I-2020. Namun, data tersebut bukan mencerminkan kondisi sebenarnya di tengah wabah virus corona (Covid-19).

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Hal tersebut dikatakan Kepala Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu. Menurut dia, masih baiknya data investasi kuartal I-2020 itu disebabkan pola investasi yang direncanakan jauh di bulan-bulan sebelumnya, apalagi data Covid-19 di Indonesia baru ada pada Maret 2020.

"Angka-angka itu harus dipahami belum mencerminkan apa yang terjadi sepanjang 2020," kata dia saat telekonferensi, Senin, 20 April 2020.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Febrio mengatakan, yang menjadi perhatian pemerintah saat ini adalah tren investasi pada kuartal II maupun kuartal III-2020 yang akan mengalami pertumbuhan negatif. Sebab, menurutnya, meski dana investasi itu ada namun aktivitas realisasinya akan terhenti karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Uang ada tapi aktivitas produksi tidak bisa karena ada PSBB. Jadi bukan hanya uang terbatas, gerak sosial juga terbatas. Sehingga itu yang memang akibatkan perekonomian tidak gerak," tuturnya.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

Senada, Kepala Ekonom Bank Sentral Asia, David Sumual mengatakan, capaian investasi tersebut memang telah diperkirakan banyak pihak. Namun, kuartal II dan III diperkirakannya akan menjadi masa-masa terberat bagi ekonomi secara keseluruhan, termasuk investasi.

"Pelaksanaan proyek sangat sulit karena ada PSBB dan keterbatasan likudiitas dialami dan juga ini makanya perlu countercyclical policy. Untuk kali ini krisisnya di segala aspek, bukan hanya konsumsi, investasi tapi perdagangan luar negeri," tuturnya.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KITA Edisi April 2024, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 26 April 2024

Sri Mulyani Ungkap APBN Surplus Rp 8,1 Triliun hingga Maret 2024

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, kinerja APBN sampai dengan Maret 2024 tetap sesuai dan berada dalam track-nya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024