PHK Marak akibat Corona, Perusahaan Ini Malah Naikkan Gaji Karyawan

Ilustrasi keuangan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sejumlah perusahaan di dunia terhuyung-huyung akibat pandemi Covid-19. Pemotongan gaji, cuti, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK) seolah menjadi gambaran umum.

Berburu Cuan Lewat Gajian

Namun, dikutip dari Forbes, ada satu perusahaan di India, di saat kebijakan lockdown diterapkan sejak akhir Maret lalu, justru ‘melawan’ tren suram akibat Corona.

Perusahaan itu adalah Asian Paints. Berkantor pusat di Mumbai, salah satu produsen cat terbesar di Asia dengan 6.500 lebih karyawannya itu, mengejutkan publik, yakni dengan mengumumkan kenaikan gaji untuk tahun fiskal 2021.

BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan: Benar, Kami Belum Memiliki Kecukupan Dana

Upaya itu sebagai cara untuk meningkatkan moral karyawan dalam menghadapi pandemi Corona. Namun, tidak disebutkan persentase kenaikan gaji itu secara keseluruhan.

Para karyawan, yang sebagian besar bekerja dari rumah dalam beberapa pekan terakhir, juga memiliki akses ke saluran bantuan baru untuk segala keprihatinan yang mereka hadapi terkait pandemi.

Tuntutan Gaji Ivan Toney Bikin Kapten Bruno Fernandes Kesal

Kepala Eksekutif Korporat Asian Paints yang baru ditunjuk, Amit Syngle, dan mengambil alih tanggung jawab pada 1 April 2020, menyebutkan kenaikan gaji pekan lalu, ketika Economic Times, sebuah surat kabar India, menanyakan tentang apa yang dilakukan Asian Paints bagi para karyawannya selama krisis akibat Corona.
 
"Saya melihat ini sebagai peluang besar untuk masuk dan berinteraksi dengan setiap karyawan dan meredakan kekhawatiran mereka di pasar yang tidak pasti," kata Syngle kepada Economic Times dikutip dari Forbes

"Dengan merek yang sudah dikenal, telah meyakinkan karyawan bahwa kita semua bersama dalam hal ini".

Pakar sumber daya manusia, Visty Banaji, yang juga kepala eksekutif konsultan strategis berbasis di Mumbai, Global Consulting, memuji pendekatan ini. "Asian Paints memang minoritas, tetapi selalu memiliki tradisi yang sangat kuat dalam hubungan karyawan," katanya. "Tentu saja ada peran yang dimainkan, seperti insentif dalam menjaga orang agar tetap termotivasi".

“Saya juga ingin melihat pengusaha membangun komitmen dan rasa memiliki di samping mengambil langkah-langkah lain yang berkaitan dengan kesejahteraan fisik, kesejahteraan mental dan penyediaan platform konseling,” tutur Banaji. "Itu adalah jenis parameter kualitatif yang harus dilihat oleh semua perusahaan".

Syngle, yang telah bekerja dengan perusahaan selama hampir tiga dekade dan terakhir menjabat chief operating officer, dalam menjalankan roda perusahaan, juga telah secara aktif terlibat dengan vendor, kontraktor, dan pelukis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya