Politisi Papua Iri Lihat Sekolah di Jawa

VIVAnews - Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat yang terpilih dari Papua, Diaz Gwijangge, meminta Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Kementerian Pendidikan Nasional (Diknas) dan Perpustakaan Negara Republik Indonesia (PNRI) serius memperhatikan sarana gedung sekolah, termasuk perpustakaan di Propinsi Papua. Politisi Demokrat ini merasa kondisi sebagian besar gedung sekolah sangat memprihatinkan.

”Jika saat ini perhatian pembangunan gedung-gedung sekolah lebih diarahkan pada sekolah-sekolah di Pulau Jawa dengan menyediakan kemudahan fasilitas internet, komputer, laptop, bahan ajar, dan lain-lain maka khusus Papua perlu diperhatikan lebih serius lagi agar para siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik," kata Diaz dalam siaran pers yang diterima VIVAnews, Jumat 12 Februari 2010. "Selain itu, kehadiran perpustakaan juga mendesak didik karena belum ada jaringan internet di hampir seluruh sekolah di pedalaman."

Selama ini, kata Diaz, perhatian Diknas RI pada sekolah-sekolah tampak begitu besar dengan menggelontorkan dana triliunan rupiah. Pemerintah juga mendirikan perpustakaan digital, rehab gedung sekolah bahkan memberikan buku dan beasiswa.

Sedangkan, di Papua hampir sebagian besar persoalan yang dihadapi yakni kondisi gedung-gedung sekolah yang masih jauh dari layak. Jika kondisi ini diperhatikan serius Diknas RI, maka pada titik inilah pemerintah membebaskan para siswa dari ketertinggalan dan kemiskinan. ”Selama reses di daerah pemilihan, keluhan ini selalu mengemuka,” ujar Diaz Gwijangge.

Diaz menambahkan, minat baca anak didik di sekolah-sekolah di pedalaman Papua terbilang bagus namun terkendala bahan bacaan yang kurang tersedia. Diknas dan PNRI harus memikirkan hal ini secara serius demi memajukan pendidikan di propinsi kepala burung itu.

”Banyak anak sekolah yang duduk di bangku SD hingga SLTA, misalnya, kemampuan intelektual luar biasa. Banyak pula dari mereka yang sudah meraih prestasi di bidang pendidikan tidak hanya di tingkat lokal dan nasional tetapi juga di internasional,” kata Diaz.

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah segera memperhatikan gedung-gedung sekolah, termasuk menyediakan perpustakaan. Banyak murid di pedalaman yang ia jumpai merasa iri dengan teman-teman mereka di Jawa karena disediakan perpustakaan keliling.

”Program yang digagas Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono dan resmi beroperasi sejak Mei 2005 dengan nama Mobil Pintar juga sangat membantu. Para guru dan murid di sejumlah wilayah yang saya kunjungi berharap di sana tak hanya gedung-gedung sekolah perlu diperhatikan tetapi juga dibangun perpustakaan sehingga memudahkan proses belajar dan mengajar,” kata Diaz Gwijangge.

Menurutnya, sumber daya alam Papua banyak memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan bangsa dan negara. Namun, pendidikan yang merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan peradaban manusia Papua belum mendapat perhatian serius.

”Setahu saya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono punya komitmen membangun wilayah timur Indonesia yang masih jauh tertinggal, termasuk Papua. Saya pikir ini saat yang tepat bagi menteri-menteri terkait mewujudkan komitmen Presiden dengan memperhatikan masalah ini,” kata Diaz, legislator kelahiran Pegunungan Tengah Papua itu. 

6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
Anang Hermansyah dan Ghea Indrawari

Pertanyakan Ghea Indrawari yang Belum Menikah, Anang Hermansyah Dihujat Netizen

Anang Hermansyah mulanya menanyakan berapa usia Ghea Indrawari. Suami Ashanty tersebut nampak keheranan karena sampai kini Ghea Indrawari belum punya pasangan.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024