Investasi Saham

Jamsostek Berpotensi Rugi Rp 4,1 Triliun

VIVAnews - PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) mengungkapkan potensi kerugian nilai investasi saham sampai Oktober 2008 bisa mencapai Rp 4,1 triliun. Hal itu terjadi karena anjloknya harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)

"Jika Jamsostek kala itu menjual seluruh investasinya dalam saham, nilai kerugian bisa mencapai angka tersebut," ujar Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga dalam Rapat Kerja Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Komisi Koperasi, UKM, dan BUMN DPR di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin malam, 1 Desember 2008.

Hotbonar menjelaskan, potensi kerugian (unrealized lose) dari investasi saham Jamsostek terjadi karena anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) sampai 60 persen. "Kalau kami jual saham tersebut, perseroan akan mendapat kerugian Rp 4,1 triliun pada 31 oktober," ujarnya.

Jamsostek hinga 31 Oktober 2008, telah membukukan hasil investasi bruto sebesar Rp 5,9 triliun dengan laba bersih Rp 665 miliar. Dari hasil investasi tersebut, Jamsostek membagikan Rp 3,3 triliun kepada peserta asuransi sebagai bagi hasil investasi.

Secara keseluruhan, total dana investasi Jamsostek hingga 31 Oktober 2008 mencapai Rp 57,2 triliun. Dari jumlah itu, investasi dalam bentuk saham sebesar Rp 7,3 triliun atau 13,2 persen, obligasi 46 persen, deposito 32 persen, dan reksadana sekitar 3-4 persen.

Mengenal 2 Sosok Anggota Polri di Timnas Indonesia U-23

Untuk obligasi, alokasi dana terbesar digunakan untuk membeli obligasi negara 75 persen, obligasi perusahaan BUMN 22 persen, dan  obligasi swasta 2 persen.

Menneg BUMN Sofyan Djalil menjelaskan, potensi kerugian Jamsostek akibat memburuknya pasar modal terjadi jika perusahaan menjual seluruh kepemilikan sahamnya di bursa efek.  "Poin bagus bagi Jamsostek adalah mereka tidak menjual sahamnya yang sebagian besar adalah saham-saham perusahaan BUMN," kata dia.

sorot gempa bumi - Lanskap kawasan Monas Jakarta

BPBD DKI Ungkap 3 Sumber Ancaman Gempa di Jakarta

BPBD DKI mengungkap tiga sumber ancaman gempa di wilayah DKI Jakarta dan pengungkapan sumber ancaman tersebut sebagai upaya untuk memitigasi bencana.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024