Tiga Korban Tabrakan Dimakamkan Satu Liang

SURABAYA POST -- Senin, 22 Februari 2010 siang, suasana rumah Robert Boangmanalu di Griya Kebraon Tengah X Blok V-2 Surabaya masih berkabung. Di ruang tengah terletak peti kayu berisi jenazah tiga anggota rumah itu yang meninggal bersamaan akibat tabrakan maut di Prigen, Pasuruan, Sabtu lalu.

Tiga orang meninggal itu istri Robert yaitu Tiur M. Banurea (48), dan dua anaknya, Endah Pasisca (19) dan Suratno Stefanus Wiliam (12). Robert sendiri bersama anaknya yang lain, Nina Destianti, masih dirawat di Graha Amerta RSU dr Soetomo. Nina luka parah di pangkal paha dan ayahnya luka ringan.

Anggota dengan memakai selendang ulos Batak menggantung di pundak menyiapkan pemberangkatan jenazah ke Tempat Pemakaman Kristen Megareh, Sepanjang, Sidoarjo, setelah disemayamkan di Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Bukit Harapan.

Andi Ivand (21), anak Robert lainnya, bersama kerabatnya mengelilingi peti jenazah sebelum diberangkatkan. Pemuda itu tak menyangka akan kehilangan ibu dan adiknya hanya dalam satu kesempatan.

Suasana berkabung tidak sehisteris Minggu ketika jenazah datang yang disambut jerit dan tangis kerabatnya. Peti jenazah diiringi isak tangis keluarga dan pelayat rekan kerja Robert dari PT Barata Indonesia dan tetangganya.

Kejadian tabrakan yang dialami keluarga Robert, Sabtu (20/2) lalu memang tidak diduga sama sekali. Sekitar pukul 18.30, akhir pekan itu, mobil Daihatsu Xenia yang ditumpangi Robert dan empat anggota keluarganya hancur setelah ditabrak truk trailer lantas menghantam dinding tebing jalan.

Saat itu Robert sekeluarga dalam perjalanan ke Prigen menghadiri pertemuan buka dan tutup tahun Famili Parna yang terdiri dari beberapa marga, salah satunya adalah marga Boangmanalu.

Dalam perjalanan, tepatnya di Jalan Raya Pandaan-Prigen, Desa Gambiran, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, mobil Robert yang disopiri Haris, warga Bulak Banteng, ditabrak dari belakang oleh truk bermuatan air mineral yang disopiri Saimun, warga Nganjuk. Truk itu sebelumnya telah menabrak pohon asam di sisi kiri jalan.

Usai menabrak mobil tersebut, truk kemudian terguling dan mengakibatkan dua sepeda motor yang melintas di belakangnya tersapu. Lima pengendara dan yang dibonceng meninggal seketika. Selain itu, truk bernopol L 9806 OD tersebut juga menabrak sebuah pikap dan menewaskan seorang pengemudinya.

Polisi memastikan penyebab kecelakaan akibat rem truk trailer itu tak berfungsi. Kesimpulan ini didapat dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim, Minggu (21/2) pagi.

Yoona SNSD Ternyata Pernah Ditolak 100 Kali Audisi Sebelum Dikenal Jadi Aktris di Korea

Direktur Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim Kombes Pol Sam Budigusdian mengatakan indikasi awal penyebab terjadinya kecelakaan akibat kecerobohan sopir truk trailer.

“Si sopir mengaku saat keluar sebenarnya sudah merasakan bahwa remnya gak penak (tidak enak). Tapi rupanya si sopir tetap melanjutkan perjalanan,” ujar Sam Budigusdian. “Si sopir mungkin mempertimbangkan karena tempatnya tidak jauh, jadi tidak normalnya kerja rem tidak terlalu dihiraukan,” lanjutnya.

Laporan: Arif Junianto

Ilustrasi tahanan yang diborgol.

Pelaku Pembubaran Kegiatan Ibadah Berujung Kekerasan di Tangsel Sudah Diamankan

Polres Tangerang Selatan sudah mengamankan para pelaku terkait dengan aksi pembubaran kegiatan ibadah yang berujung aksi kekerasan dengan pengeroyokan di Tangsel, Banten.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024