Potensi Kerugian Pengusaha SPBU Rp 22 Miliar

VIVAnews - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) mencatat potensi kerugian pengusaha satuan pengisian bahan bakar umum (SPBU) sebesar Rp 22 miliar, dengan asumsi penjualan premium mencapai 54  Kiloliter pada 1 Desember, saat harga premium turun.

Potensi itu jika pengusaha SPBU tetap mengambil premium pada 29 dan 30 November lalu. Sebab pada tanggal itu, pengusaha masih harus membayar premium dengan harga lama, Rp 6.000 per liter. Sedangkan, pengambilan premium pada tanggal itu, dipasarkan pada 1 Desember, saat harga premium sudah Rp 5.500 per liter.

Ketua DPP Hiswana Migas M Nur Adib mengatakan, dengan alasan itu pengusaha SPBU enggan memasok premium pada 29 dan 30 November lalu. Kondisi ini menyebabkan kelangkaan premium di sebagian besar SPBU.

Menurut Adib, Hiswana Migas telah meminta pemerintah untuk menanggung selisih harga saat harga premium turun. "Kami sudah bertemu Presiden, dan Presiden bilang nanti diurus supaya tidak merugikan pengusaha," kata dia, saat dihubungi VIVAnews melalui telepon genggamnya, Selasa malam, 2 Desember 2008.

Sayangnya, lanjut Adib, Pertamina hanya memberi potongan Rp 80 per liter. "Kami minta Rp 500 per liter, seperti penurunan harga jual," kata dia. Sehingga pengusaha SBPU tidak mengalami kerugian selisih antara harga beli dan harga jual premium yang turun.

Dia meminta pemerintah agar dalam penurunan harga solar nantinya tidak ada kejadian serupa. Pemerintah harus bisa menjadikan masalah ini sebagai pelajaran atas ketidaksiapan penurunan harga premium. Meskipun, rencana penurunan ini sudah ada sejak bulan lalu.

STY Kantongi Rahasia Keganasan Uzbekistan di Piala Asia U-23: Saya Tak Pernah Kalah dari Mereka
Presiden terpilih Prabowo Subianto di acara PBNU

Prabowo Akui Dekat NU Sejak Prajurit Muda: Kalau Orang Menghadapi Maut yang Dicari Kiai

Presiden RI terpilih Prabowo Subianto mengaku sangat dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU) -- bahkan sejak masih muda saat menjadi prajurit TNI,

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024