Dana Asing di SBI Anjlok Puluhan Triliun

VIVAnews - Investor asing yang menyimpan dananya di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebagian besar sudah menarik duitnya. Jumlah dana yang tersisa sempat tinggal sekitar 10 persen saja.

"Sekarang sudah nggak (hengkang). Kepemilikan asing di SUN dan SBI naik lagi, tapi tadi saya cerita sempat turun banyak jadi hanya sekitar Rp 5 triliun dari Rp 60 triliun," ungkap Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom di Jakarta, Rabu 3 Desember 2008.

Meski meningkat, Miranda mengakui investasi asing di dua instrumen itu tidak sebanyak dulu lagi. "Tapi ada kenaikan. Kenapa? Karena mereka punya likuiditas lebih. Ekonomi kita juga masih bagus, jadi mereka masuk lagi," katanya.

Rizky Febian dan Mahalini Bakal Nikah, Ketua MUI Ungkap Hukum Pria Muslim Nikahi Wanita Non Muslim

Masuknya kembali asing, kata Miranda, membantu penguatan rupiah yang kini stabil di posisi 12.000/US$. "Itu salah satu penyebabnya, kan pasar modal juga naik indeksnya," kata Miranda.

Faktor bunga tinggi yang ternyata tidak juga mampu menjaring asing, kata Miranda tidak bisa dijadikan patokan. Karena kemungkinan yang terjadi bisa beragam, apakah karena mereka tidak puas dengan suku bunga atau tidak percaya dengan ekonomi Indonesia.

Yang pasti penurunan investasi asing terjadi akibat pengeringan likuiditas di seluruh dunia. "SBI turun, SUN turun, semua dibawa mereka ke negara sendiri karena mereka membutuhkan itu," katanya.

VIVA Otomotif: Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid

Jangan Kaget Beli Innova Zenix Sekarang, Perlu Siapkan Uang Lebih

Diam-diam Toyota Astra Motor sebagai produsen, bersama jaringan dilernya menaikkan harga mobil Toyota memasuki Mei 2024. Salah satunya Kijang Innova Zenix harganya naik..

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024