- Physics World
VIVA – Virus COVID-19 yang melanda seluruh dunia pada tahun lalu, sampai saat ini masih menjadi wabah di banyak negara. Berbagai upaya dilakukan, untuk memberantas penyebarannya.
Salah satu cara yang umum dilakukan, yakni mewajibkan masyarakat untuk mengenakan alat pelindung berupa masker. Benda yang umum dipakai oleh tenaga kesehatan itu, dianggap bisa mengurangi risiko menyebarnya virus.
Meningkatnya kebutuhan akan masker, membuat banyak pengusaha memanfaatkan momen tersebut dengan menghadirkan beragam produk dengan teknologi masing-masing. Tentunya harus ada standar khusus, yang bisa jadi acuan supaya menjamin pengguna agar bisa terlindungi.
Salah satu teknologi yang kini banyak diaplikasikan pada masker, yakni Bacterial Filtration Efficiency atau BFE. Dilansir dari laman CNA, Selasa 21 September 2021, BFE adalah tingkat perlindungan yang diberikan oleh kain sebagai bahan pembuatan masker.
Semakin tinggi angkanya, maka bisa melindungi pengguna dengan lebih baik dari droplet yang bisa jadi berasal dari pasien positif COVID-19. Sebagai gambaran, angka BFE yang menjadi standar untuk pembuatan masker adalah 95 persen.
Namun, kini sudah banyak tersedia masker dengan angka BFE 96 persen, seperti yang dibagikan oleh bodrex pada program #bodrexMerahPutihBerbagi dan sudah berlangsung sejak Mei lalu. Masker dibagikan melalui apotek atau toko obat yang bekerja sama dengan PT Tempo Scan Pacific.
“Pemberian masker medis ini bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan awareness, agar terus melakukan penerapan protokol kesehatan,” ujar General Manager Brand Communication and Content TSP, Audrey Y Gandadjaja.
Perusahaan juga baru saja menggelar digital activity, di mana setiap satu share informasi dari tiap partisipan akan dijadikan dua masker medis yang akan diberikan bagi mereka yang membutuhkan namun memiliki keterbatasan ekonomi.
Bantuan masker bodrex
- Dok: TSP
