Koalisi Partai Islam

“Kalau Din Ingin Menang, Rangkul Semuanya”

VIVAnews - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, disarankan merangkul partai nasionalis jika ingin merebut kursi presiden. Gagasan Din agar partai-partai Islam berkoalisi sehingga bisa mengusung calon presiden sendiri, dianggap sudah kadaluarsa.

Bahlil Ungkap Wilayah Ini Bakal Paling Kecipratan Manfaat Ibu Kota Pindah ke IKN

“Kalau ingin menang atau maju di pemilihan presiden, maka harus merangkul semua kalangan, terutama partai selama ini nasionalis,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Abdul Rohim Ghazali, kepada VIVAnews, Jumat 12 Desember 2008.

Abdul mengatakan sulit bagi calon presiden memenangkan kompetisi pemilihan presiden bila memisahkan partai Islam dengan nasionalis. Abdul menyontohkan kegagalan koalisi Poros Tengah yang digalang mantan Ketua Umum Muhammadiyah sekaligus calon presiden Amien Rais pada pemilihan umum 1999.

Surya Paloh Ngaku Belum Bahas Jatah Menteri Nasdem ke Prabowo: Ada Perasaan Sungkan

Menurut Abdul, realitas sekarang ini sudah tidak ada partai politik yang beraliran nasionalis murni dan aliran Islam murni. “Kalaupun ada, itu hanya provokasi elit, hanya komoditasi politik para elit,” katanya.

Din Syamsuddin menggagas koalisi itu agar dukungan yang diraih di pemilihan legislatif April 2009 bisa melewati batas 20 persen suara secara nasional. Dengan demikian, partai dapat mengusung calon presiden dan wakil presiden sendiri. Din mengatakan tidak menutup  kemungkinan membangun hubungan dengan partai nasionalis.

Indonesia U-23 Tim Kuat, tapi Irak U-23 Optimistis Menang

Din Syamsuddin resmi dicalonkan Partai Matahari Bangsa menjadi calon presiden di pemilihan umum 2009.

Pertemuan Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar Usai Pemilu 2024

Cak Imin Sebut Sosok Cagub Jatim dari PKB Harus Pede Lawan Khofifah: Kita Pertimbangkan Ketokohan

PKB merupakan partai pemenang Pileg 2024 di Jatim.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024