Pertumbuhan Pajak Melambat Akibat Krisis

VIVAnews - Pertumbuhan penerimaan pajak sejak September sampai November 2008 mengalami perlambatan. Perlambatan ini dipengaruhi krisis ekonomi global.
 
"Pertumbuhan penerimaan November, baik total masih tinggi 41,01 persen, namun pertumbuhan cenderung melambat karena pengaruh dari gejolak krisis dunia," kata Direktur Jenderal Pajak Darmin Nasution di Jakarta, Jumat 12 Desember 2008.
 
Menurutnya, pertumbuhan penerimaan pajak per bulan mencapai 35 persen, namun sejak September hingga November hanya 20 persen. Dari sisi per kuartal, juga terlihat penurunan pertumbuhan penerimaan pajak.

Tercatat untuk triwulan I sebesar 52,94 persen, semester I sebesar 50,78 persen, hingga triwulan III sebesar 46,39 persen dan hingga November sebesar 41,04 persen. "Kalau tahun lalu cukup stabil, bisa diperhitungkan. Namun pada tahun ini berubah," katanya.
 
Dia memprediksi pertumbuhan pajak lebih lambat dari tahun sebelumnya. Selama belum ada perubahan APBN 2009, maka target penerimaan pajak masih menggunakan APBN tahun depan.

"Meski kita punya perkiraan tapi kita nggak bisa menyelesaikan sepanjang asumsi makro belum diputuskan. Sepanjang APBN belum ada perubahan kita masih menggunakan target 2009," kata dia.
 
Menurutnya elastisitas pertumbuhan penerimaan pajak bisa dihitung sekitar 1,5 persen dari pertumbuhan ekonomi. Misalnya jika pertumbuhan ekonomi turun 1 persen, maka turun 1,5 persen," kata dia.

BPBD DKI Ungkap 3 Sumber Ancaman Gempa di Jakarta
Rio Reifan ditangkap polisi atas kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu di Kediamannnya.

Terpopuler: Rio Reifan Ditangkap karena Kasus Narkoba hingga Zita Anjani Pamer Starbucks di Mekkah

Artikel yang memuat berita terkait penangkapan Rio Reifan itu menjadi salah satu dari empat artikel dengan jumlah pembaca paling tinggi di kanal Showbiz VIVA.CO.ID

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024