VIVAnews - Anggota Komisi VII Bidang Energi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Alvin Lie menyatakan, penurunan harga premium dan solar merupakan langkah aspiratif yang dilakukan pemerintah. Masyarakat meminta pemerintah bersikap transparan dalam menentukan harga bahan bakar minyak bersubsidi, seiring dengan turunnya harga minyak mentah dunia.
"Memang ada tekanan publik (penurunan premium dan solar ini), tapi jangan disalahgunakan untuk kampanye," ujar Alvin kepada VIVAnews melalui sambungan telepon, Senin 15 Desember 2008.
Sayangnya Alvin menilai penurunan harga bahan bakar ini hanya menguntungkan pengusaha bila tidak diikuti dengan dengan penurunan tarif transportasi. Sebab, transportasi memberi andil besar dalam menentukan harga kebutuhan pokok.
Alvin mengatakan, jika pemerintah terus ditekan untuk menurunkan harga bahab bakar bersubsidi, bukan tidak mungkin premium bisa mencapai Rp 4.000 dan solar Rp 3.500 per liter.
Kemarin sore, pemerintah mengumumkan penurunan harga premium sebesar Rp 500 menjadi Rp 5.000 per liter. Harga solar juga turun Rp 700 menjadi Rp 4.800 per liter. Sedangkan harga minyak tanah tetap Rp 2.500 per liter.
VIVA.co.id
28 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melepas Kirab Marching Band dan Karnaval Pawai Kendaraan Hias dalam rangka HUT Lampung ke-60 di Mahan Agung, Bandar Lampung, Sabtu.
KPU Lampung secara resmi meluncurkan launching Pilkada untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung pada Sabtu (27/4/2024).
Ketua KPU Lampung, Erwan Bustami.
Starlink Beroperasi di Indonesia, Ada Kekhawatiran Dikalangan Operator Lokal
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Kehadiran layanan internet Starlink dari SpaceX yang segera masuk ke Indonesia telah menimbulkan berbagai reaksi, terutama di kalangan operator lokal untuk pelayanannya.
Perbandingan antara Yandex Browser dan Google Chrome dapat memberikan wawasan yang berguna bagi pengguna yang ingin memilih browser yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Selengkapnya
Isu Terkini