- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih ditutup menguat, meski dibayangi aksi ambil untung (profit taking) pelaku pasar modal.
Menurut analis PT Optima Sekuritas, Ikhsan Binarto, pergerakan negatif indeks di bursa Eropa saat pembukaan sore ini mendorong terjadinya aksi ambil untung (profit taking) investor jangka pendek. "Apalagi, semalam indeks Dow Jones juga berakhir melemah," dia kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa 15 Juni 2010.
Sementara itu, penguatan IHSG, dia mengakui, masih tertolong pergerakan positif sebagian besar bursa regional Asia Pasifik yang kokoh di teritori positif sejak pagi.
IHSG pada penutupan transaksi sesi kedua hari ini naik tipis 3,34 poin atau 0,11 persen ke level 2.830,17. Penguatan itu melanjutkan kenaikan pada akhir sesi pertama yang menguat 19,80 poin (0,70 persen) di posisi 2.846,64.
Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp3,24 triliun dan volume tercatat 9,50 juta lot dengan frekuensi 96.918 kali. Sebanyak 86 saham menguat, 125 melemah, 60 stagnan, serta sebanyak 233 tidak terjadi transaksi.
Pemodal asing di pasar reguler melakukan pembelian saham sebesar Rp992,78 miliar, dengan penjualan mencapai Rp685,33 miliar.
Bursa Asia saat IHSG ditutup hari ini rata-rata juga bergerak positif. Indeks Hang Seng naik 10,24 poin (0,05 persen) ke level 20.062,15, Nikkei 225 menguat 8,04 atau 0,08 persen di posisi 9.887,89, dan Straits Times terangkat 0,14 poin menjadi 2.818,21.
Di Bursa Efek Indonesia, saham unggulan yang masih menjadi penopang penguatan IHSG cukup besar di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) terangkat Rp1.750 atau 3,95 persen ke level Rp46.000, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menguat Rp450 (1,32 persen) menjadi Rp34.450, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp400 atau 1,12 persen di posisi Rp36.100.
Sementara itu, berdasarkan data transaksi di Bloomberg pukul 16.00 WIB, nilai tukar rupiah bercokol di posisi 9.185 per dolar AS dari transaksi siang yang berada di level 9.180 per dolar AS.
Sedangkan berdasarkan data kurs transaksi BI, rupiah sore ini berakhir di posisi 9.179 per dolar AS. Pada perdagangan Senin 14 Juni 2010, mata uang lokal tersebut berakhir di level 9.184 per dolar AS. (art)
Gerindra Sebut Jokowi Dimungkinkan Jadi Penasihat Presiden Terpilih Prabowo
Posisi Jokowi sebagai penasihat Presiden RI terpilih Prabowo itu bisa melalui pengaktifan kembali lembaga Dewan Pertimbangan Agung (DPA).
