- skyscrapercity.com
VIVAnews - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk akan membayar utang kepada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) senilai Rp65 miliar dengan cara mengangsur.
"Dana yang diperoleh dari IPO (penawaran umum perdana) tidak cukup, maka kami memutuskan untuk membayar utang kepada BCA terlebih dahulu," kata Direktur Operasional Nippon Indosari, Yusuf Hadi, di sela pencatatan perdana (listing) saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin 28 Juni 2010.
Saat penawaran umum perdana saham, perseroan memperoleh dana sebesar Rp193,6 miliar.
Sebelumnya, perseroan berniat membayar seluruh utang kepada dua bank tahun ini melalui dana hasil IPO. Perseroan memiliki utang senilai Rp65 miliar kepada BCA dan PT Bank Resona Perdania sebesar Rp20 miliar.
Yusuf mengatakan utang kepada Bank Resona akan dilunasi seiring berjalannya waktu. "Kami tahan dulu (pelunasan utang) karena jatuh temponya masih lama," kata dia.
Jatuh tempo utang Nippon Indosari kepada Bank Resona senilai Rp20 miliar itu pada dua hingga tiga tahun mendatang. Sementara itu, sebesar Rp154 miliar dari dana hasil IPO tetap akan digunakan untuk membangun pabrik.
Menurut Yusuf, pabrik pertama yang akan dibangun berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. "Pabrik itu akan menghabiskan dana Rp40-60 miliar," kata dia.
Sementara itu, untuk pabrik yang sudah ada, peningkatan kapasitas terjadi pada produksi roti tawar sebanyak 100-120 ribu dan 180-200 ribu untuk roti manis.
Saat ini, pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi roti tawar sebanyak 300 ribu dan roti manis 700 ribu.
Direktur Utama Nippon Indosari, Halim Susanto, mengatakan pada penawaran umum perdana, saham produsen roti bermerek 'Sari Roti' itu mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) menjadi 202,1 juta
saham. "Tapi saham yang dilepas kepada publik tetap 15 persen," ujar dia. (umi)
Mau Naik Kereta Cepat Whoosh, Simak Dulu Daftar Moda Transportasi Gratis yang Terintegrasi
Penumpang Kereta Cepat Whoosh tidak akan kesulitan untuk menjangkau pusat Kota Bandung. KCIC telah mempersiapkan serangkaian integrasi moda transportasinya.
