BEI Periksa Broker Saham Eatertainment

Pialang sedih setelah BEI menghentikan perdagangan
Sumber :
  • AP Photo/Achmad Ibrahim

VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang memeriksa perusahaan efek yang diduga terkait kenaikan harga saham PT Eatertainment Internasional Tbk (SMMT) dan PT Inovisi Infracom Tbk (INVS).

 KPU Minta MK Tolak Tudingan Suara Nasdem Berkurang dan Golkar Bertambah di Jabar 1

Menurut otoritas bursa, pergerakan kedua saham itu tidak wajar atau terjadi transaksi saham yang di luar kebiasaan dibandingkan periode sebelumnya (unusual market activity/UMA).

"Kami sudah minta dokumen untuk diperiksa," kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Uriep Budhi Prasetyo di Jakarta, Senin 28 Juni 2010.

Namun, Uriep enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai broker yang turut diperiksa. "Kami masih memeriksa, belum bisa disclosed," ujar dia.

Penyebab Raibnya Foto Jokowi di Kantor PDIP Sumut Terungkap, Kini Sudah Terpasang Lagi

Kendati demikian, dia menambahkan, BEI juga telah meminta kedua perseroan untuk memberikan dokumen yang diperlukan. Mengenai pemanggilan, otoritas belum menentukan. "Kami periksa dulu," ujar Uriep.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada penutupan siang ini, harga saham berkode SMMT menguat Rp350 (25 persen) ke level Rp1.750. Pada perdagangan akhir pekan sebelumnya, Jumat 18 Juni 2010, saham SMMT masih berada di level Rp470 per saham.

Sebelumnya, Rajawali Group telah membeli 12,5 persen saham Eatertainment pada harga Rp225 per saham senilai Rp 2,25 miliar. Pembelian saham dilakukan dari pemegang saham sebelumnya bernama Elsini Tirta yang merupakan pemegang saham individual.

PT Mutiara Timur Pratama selaku pemegang saham pengendali SMMT juga melakukan penawaran terbuka atas sisa saham sebanyak 23,3 juta unit pada harga Rp230 per saham dengan harga nominal Rp125 per unit.

Adapun harga saham INVS meningkat sejak perdagangan 21 Mei 2010. Pada penutupan perdagangan 20 Mei 2010, saham INVS masih di level Rp850 per saham.

Namun, pada penutupan perdagangan siang ini, saham INVS ditutup di posisi Rp1.970. Saham dibuka pada harga Rp1.980 dan sempat menyentuh level tertinggi Rp2.000. (art)

Uang Kuliah Tunggal Naik, Ratusan Mahasiswa USU Demo Rektor
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, The Interview

Menkes Ungkap Alasan Tingkat Stunting Indonesia Baru Turun 0,1 Persen

Menteri Kesehatan mengungkapkan alasan di balik angka prevalensi stunting di Indonesia baru turun 0,1 persen, dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024