- forest.gov.tw
VIVAnews - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal mengubah status PT Inhutani I-V menjadi perusahaan umum (perum). Selanjutnya, perusahaan kehutanan tersebut bakal digabung dengan BUMN sejenis.
"Seluruh Inhutani akan diarahkan ke model Perum Perhutani," kata Sekretaris Kementerian BUMN, M Said Didu, di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat 2 Juli 2010.
Menurut Said, fokus perusahaan pelat merah sektor kehutanan tersebut ke depan akan lebih diarahkan untuk mengembangkan dan memelihara kawasan hutan di Tanah Air. "Tugasnya sekarang memelihara hutan bukan bisnis hutan," katanya.
Said menegaskan, kendati status perusahaan bakal diubah menjadi perum, Inhutani I-V masih diharapkan untuk memperoleh keuntungan dari operasional perusahaan.
Bedanya, keuntungan perusahaan saat ini tidak akan diambil menjadi dividen untuk pemerintah.
Berdasarkan data laporan keuangan BUMN 2003-2007, Inhutani V masih mengalami kerugian untuk periode 2003-2006. Sementara itu, Inhutani I, II, dan IV sempat menikmati laba bersih dalam laporan keuangan 2004.
Di antara kelima BUMN kehutanan tersebut, Inhutani III merupakan perusahaan pelat merah yang memiliki kinerja keuangan cukup baik. Pada kurun waktu 2004-2006, Inhutani tercatat menikmati laba bersih dan sempat mengalami rugi bersih pada 2003.
Terkait merger BUMN sektor kehutanan, Said mengatakan langkah tersebut sangat dimungkinkan terealisasi. Bahkan, perusahaan-perusahaan tersebut bisa mendirikan perusahaan baru yang bakal menjadi induk usaha.
"Bisa saja mereka mendirikan perusahaan baru misalnya dengan nama Perum Perhutani Indonesia," katanya.
Pratama Arhan Jadi Sasaran Bully Netizen, Ibunda Teteskan Air Mata
Pratama Arhan kembali menjadi sasaran bully netizen Indonesia. Di media sosial, bek sayap kiri Indonesia U-23 itu mendapat banyak kritik dan hujatan karena gol bunuh diri
