- AP Photo/Richard Drew
VIVAnews - Harga minyak mentah di bursa New York naik cukup signifikan, menyusul lonjakan indeks harga saham di bursa Wall Street. Kenaikan ini membuat harga minyak menembus US$74 per barel.
Menurut laman harian The Wall Street Journal, berdasarkan transaksi pada Rabu sore waktu New York (Kamis dini hari WIB), harga minyak mentah untuk kontrak Agustus naik US$2,09 (2,9 persen) menjadi US$74,07 per barel. Di bursa London, harga minyak Brent naik 2,9 persen menjadi US$73,51 per barel.
Serupa dengan indeks harga saham, harga minyak mentah di bursa New York dalam dua pekan terakhir melemah. Ini merupakan reaksi pasar atas pengurangan program stimulus dari pemerintah AS dan melemahnya pertumbuhan sektor tenaga kerja sehingga memperlambat pertumbuhan sekaligus pemulihan ekonomi.
Namun, dalam perdagangan Rabu, indeks harga-harga saham naik tajam setelah para trader melakukan aksi borong saham murah (bargain hunting). Situasi ini dimungkinkan setelah saham-saham di Wall Street melemah dalam dua pekan terakhir.
Bagi para trader di pasar minyak, perkembangan di bursa saham memberi dorongan psikologis bagi mereka untuk melakukan serupa. "Pasar saham tengah naik secara mengagumkan. Pasar minyak mentah pun mengikuti," kata Mark Waggones, pengamat dari Excel Futures.
Kini, pelaku pasar menyambut antusias laporan mingguan persediaan minyak di AS, yang akan diumumkan Departemen Energi pada Kamis malam nanti. Sedangkan lembaga The American Petroleum Institute sudah memproyeksikan turunnya persediaan minyak mentah di AS, yaitu sekitar 7,26 juta barel per 2 Juli lalu.
5 Tips untuk Mengontrol Emosi secara Efektif, Menghadapi Emosi dengan Tenang
Mengontrol emosi adalah kemampuan untuk mengatur, mengelola, dan mengekspresikan emosi secara sehat dan sesuai dengan situasi yang dihadapi.
