- Eko Suswantoro | Surabaya Post
VIVAnews - Investor Institusi lokal menyerap saham penawaran perdana PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) paling banyak.
Menurut Direktur Danareksa Stephanus Turangga, investor institusi menyerap sebanyak 95 persen. "Campur memang tapi ada juga yang Manajer Investasi," kata dia di sela perdagangan perdana saham berkode BUVA, Jakarta, Senin 12 Juli 2010.
Saham perdana Bukit Uluwatu Villa mengalami kelebihan permintaan sebanyak 1,5 kali. Perseroan menawarkan harga saham perdana Rp230-260 per lembar saham dan yang dilepas sebesar 30 persen kepada publik.
Saham yang akan dilepas sebanyak 857 juta unit, sehingga total saham yang dicatatkan di lantai Bursa Efek Indonesia mencapai, 2,8 miliar dengan free float ratio maksimal 30 persen. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Danareksa Sekuritas.
Menurut Direktur Keuangan Jhon D Rasjad perseroan menargetkan pendapatan hingga empat kali dari tahun 2009. Perseroan menargetkan pendapatan Rp223,5 milliar pada tahun ini (2010). Tahun 2009, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 45,9 miliar.
Pertumbuhan Laba kotor mencapai Rp148 miliar dengan laba bersih Rp41 miliar. Sementara itu, price earning ratio (PER) yang ditawarkan 16,7 kali.
Dana tersebut rencananya, akan digunakan untuk ekspansi dan memperkuat modal kerja. Sebanyak 12 persen akan digunakan untuk penambahan 12 unit vila di Alila Ubud, 48 persen untuk pengembangan proyek Alila Vilas Bintan, 32 persen untuk pengembangan proyek Alila Manado dan sisanya delapan persen untuk pendanaan modal kerja.
Proyek tersebut diperkirakan selesai pada tahun 2011-2013. Untuk proyek-proyek tersebut, perseroan menargetkan Rp 350-400 miliar untuk tahun 2010. (hs)
Ria Ricis Ngonten Pakai Siger Sunda, Netizen: Kode Pengen Jadi Manten Lagi
Ria Ricis membuat transisi make up yang di awal wajahnya terlihat sangat polos serta hanya berpakaian kaos dengan jilbab hitam, kemudian ia menari-nari kecil.
