Pemilu Presiden 2009

PDIP: Mega Head to Head dengan Yudhoyono

VIVAnews - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menunggu Partai Demokrat mengumumkan calon pendamping Susilo Bambang Yudhoyono di pemilihan presiden 2009.

“Karena kami menganggap pertarungan head to head itu dengan Pak Yudhoyono,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Tjahjo Kumolo, Kamis 18 Desember 2008.

Bagi PDIP, kata Tjahjo, mengetahui siapa pendamping Yudhoyono penting. Sebab, dengan begitu, PDIP dapat mempersiapkan diri menghadapi kompetisi merebut kursi presiden. Itu sebabnya, kata dia, bila Demokrat segera menentukan siapa tokoh itu, ancang-ancang PDIP menjadi lebih matang.

PDIP tengah menggodok lima tokoh yang akan disandingkan dengan Megawati. Mereka adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, mantan Presiden PKS, Hidayat Nur Wahid, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat, Wiranto, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golongan Karya, Jusuf Kalla.

Partai ini pernah meraih sukses pada Pemilu 1999. PDIP memperoleh suara mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat dengan 151 kursi. Namun, PDIP gagal membawa Megawati ke kursi kepresidenan karena kalah voting dengan Abdurrahman Wahid pada Sidang Umum Majelis Perwakialn Rakyat 1999. Karena itu  Megawati hanya duduk di kursi wakil presiden.

Setelah Abdurrahman Wahid turun dari jabatan presiden pada 2001, PDIP berhasil menempatkan Megawati ke kursi presiden.

Suara PDIP kembali merosot pada Pemilu Legislatif 2004. Perolehan suara partai ini turun ke peringkat kedua, dengan 109 kursi. Untuk Pemilu Presiden 2004, partai ini mencalonkan Megawati sebagai presiden berpasangan dengan Hasyim Muzadi sebagai calon wakil presiden. Tapi gagal.

Pada Pemilu 2009, partai itu kembali mengusung Megawati sebagai calon presiden.

Acara Met Gala Berlangsung, Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Penuhi Jalanan New York
Pemain Timnas Malaysia, Faisal Halim

Kondisi Terkini Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim Usai Disiram Air Keras OTK

Pemain Timnas Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis tetapi stabil,

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024