- richarddetrich.files
VIVAnews - Usai rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL), masyarakat harus bersiap-siap mnerima pil pahit berupa kenaikan harga semen yang diperkirakan mencapai 5 persen. Pasalnya listrik selama ini berkontribusi pada Harga Pokok Produksi (HPP) industri semen sebesar 25 persen.
"Kemungkinan akan naik setelah lebaran," kata Presiden Direktur Bosowa Corporation Erwin Aksa di sela Rapat Dengar Pendapat Komisi VII dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan sejumlah asosiasi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 19 Juli 2010.
Menurut Erwin, kalangan pengusaha semen sebetulnya memahami rencana pemerintah menaikkan TDL akibat beban biaya subsidi yang semakin membengkak. Namun, langkah tersebut seharusnya diikuti juga oleh upaya efisiensi PT PLN (Persero), penggunaan gas untuk tenaga listrik yang lebih optimal, serta renegosiasi kontrak gas dengan perusahaan asing.
Erwin mengatakan, sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2010 disebutkan bahwa sektor semen bakal mengalami kenaikan listrik sebesar 40 persen. Dengan kenaikan tersebut, kalangan pelaku industri semen mengaku harga produksi semen cukup terpengaruh.
Sebagai catatan, sepanjang semester I-2010, harga semen umumnya masih rendah karena produksi semen mengalami kenaikan 9 persen. Namun kenaikan tersebut tergantung dari wilayah pemasaran dari masing-masing industri.
"Untuk wilayah timur Indonesia memang kenaikan belum terasa karena kami kebanyakan menggarap proyek pemerintah. Umumnya penyerapan anggaran pada semester I masih rendah," katanya.
Lebih lanjut, Erwin mengatakan, kemungkinan kenaikan harga semen sepenuhnya tergantung pada permintaan dan pasokan semen. "Kalau demand lagi tinggi, pasar akan menciptakan harga semen itu," kata Erwin.
Polisi Ditemukan Tewas di Mampang Jaksel dengan Luka Tembak di Kepala
Seorang anggota polisi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis 25 April 2024
