- AP Photo/Richard Drew
VIVAnews - Indeks harga saham Asia ditutup beragam, Kamis, 22 Juli 2010. Para pialang saham bereaksi atas komentar Gubernur Federal Reserve, Ben Bernanke, yang mengatakan bahwa negara ekonomi terkuat dunia tersebut mengalami proses pemulihan yang lambat.
Indeks Nikkei 225 (Jepang) melemah 0,5 persen menjadi 9.229,42. Indeks Kospi (Korea Selatan) turun 0,7 persen menjadi 1.736,72. Indeks Hang Seng (Hong Kong) melemah 0,2 persen menjadi 20.449,94. Pasar di India dan Malaysia juga ditutup melemah. Sedangkan indeks Shanghai (China) menguat 0,6 persen menjadi 2.551,71 serta indeks saham Thailand dan Singapura menguat kurang dari 1 persen.
Pada komite kongres, Bernanke mengatakan bahwa proyeksi ekonomi tidak pasti, dan kondisi ekonomi masih rapuh. Namun, Bernanke tidak memprediksi bahwa AS akan kembali mengalami resesi.
Beberapa analis khawatir melemahnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju pada paruh kedua tahun ini akan mengganggu ekspor Asia dan penerimaan perusahaan. "Proyeksi ekonomi AS dan Eropa sangat buruk dan sulit bagi saham Asia untuk tampil bagus dalam konteks seperti itu," kata Tey Tze Ming, pialang di Saxo Capital Markets, Singapura.
Sementara itu, harga minyak mentah untuk pengiriman September turun 29 sen menjadi US$76,27 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Kemarin, harga minyak jatuh US$1,02 menjadi US$76,56 per barel. (Associated Press)