- doc.daylife
VIVAnews - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mempertahankan porsi utang bertenor jangka panjang, karena dianggap lebih efisien. Pemerintah juga akan mempertimbangkan mata uang dari utang yang dibutuhkan.
"Yang paling besar efisiensinya, kami lihat exercise-nya," ujar Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto, di sela Rapat Kerja Nasional Akuntansi 2010 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa 27 Juli 2010.
Menurut Rahmat, Kemenkeu kemungkinan besar akan melihat struktur utang berdasarkan risiko tertinggi melalui kurva imbal hasil. "Kami lebih menggantungkan untuk mempertahankan yang jangka waktunya panjang serta currency-nya," kata dia.
Rahmat menambahkan, pihaknya juga masih melihat struktur utang yang paling memungkinkan untuk dikurangi. Hal itu diperlukan agar keuangan pemerintah bisa lebih efisien dengan risiko yang minimal.
"Kami lihat berbagai instrumen, apakah jangka pendek, valuta asing, atau pinjaman luar negeri," ujar Rahmat.
Kendati bakal mengurangi sejumlah utang bertenor pendek, Kemenkeu memastikan tidak akan ada pengurangan untuk pinjaman proyek. Pihaknya juga masih melihat kemungkinan utang dalam bentuk pinjaman program.
Rahmat menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum berencana untuk membeli kembali (buy back) surat-surat utang yang pernah diterbitkan. Sebab, pasar keuangan saat ini sedang bullish dan dalam kondisi terbaiknya.
Untuk diketahui, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan agar ketergantungan Indonesia dalam pembiayaan anggaran pemerintah dapat segera dikurangi. Pemerintah bahkan telah menurunkan target penerbitan surat utang pada tahun ini hingga sekitar Rp37 triliun. (art)
Jawaban Mengejutkan Shin Tae-yong soal Elkan Baggott Tak Gabung Timnas Indonesia U-23
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong tak memberi jawaban yang lugas saat ditanya perihal Elkan Baggott tak bisa bergabung ke skuad Garuda Muda
