VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan ada tiga pemicu krisis di Indonesia yang cukup dominan. Ketiga pemicu itu, nilai tukar, inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Menurut Menkeu, sebetulnya dari sisi risiko inflasi, lebih positif karena adanya kemungkinan terjadinya deflasi, sehingga ada ekspektasi inflasi turun. "Inflasi lebih merupakan positif side," katanya di gedung Departemen Keuangan, Jakarta, Jumat 19 Desember 2008.
Sementara dari sisi pertumbuhan ekonomi, ada perkiraan yang meleset. Dia mengatakan, tadinya pertumbuhan ekonomi diperkirakan 6 persen, kemudian turun menjadi 5 persen atau 4,5 persen. "Jika harga komoditas turun, maka usaha ikut turun, adanya PHK membuat permintaan turun," kata dia.
Menurutnya masing-masing sektor mempunyai sensitivitas sendiri, misalnya sensitif terhadap nilai tukar, inflasi, pertumbuhan ekonomi. "Masing-masing sektor punya risiko berbeda," katanya.
Menkeu juga mengimbau seluruh pelaku usaha untuk mewaspadai kondisi ekonomi agar dapat mengatur segala kemungkinan yang sangat drastis. Dalam kondisi ini dibutuhkan kewaspadaan tinggi dan sikap kehati-hatian. "Kemampuan asuransi atau hedging risiko itu dengan melakukan pencadangan-pencadangan yang dibutuhkan," tegasnya.
VIVA.co.id
2 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Tersangka pengedar narkoba terlibat dalam bisnis ilegal tersebut karena tekanan ekonomi. Sebagai kurir narkoba, ia mendapatkan keuntungan sekitar Rp200 ribu.
Infinix Note 40 Series tiba di Indonesia dengan chipset Mediatek Dimensity 7020, FastCharge 2.0, dan spesifikasi mumpuni untuk gaming dan pengalaman multimedia.
Bank BNI memberikan kejutan istimewa kepada para nasabahnya dengan membagikan saldo dana sebesar Rp1 juta secara gratis. Temukan cara mudah untuk mendapatkan hadiah ini.
Hari Pendidikan Nasional 2024, Kapolda Lampung : Meningkatkan Komitmen untuk Masa Depan Bangsa
Lampung
22 menit lalu
Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2024 disambut dengan semangat tinggi oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Momentum ini tidak hanya menjadi aj
Selengkapnya
Isu Terkini