Berpuasa di Tengah Banjir Pakistan

Banjir di Pakistan
Sumber :
  • AP Photo/Shakil Adil

VIVAnews - Korban selamat dalam bencana banjir di Pakistan mulai menjalankan ibadah puasa pada hari ini, Kamis, 12 Agustus 2010. Bulan suci Ramadan tahun ini ditandai dengan kesengsaraan dan ketidakpastian masa depan karena mereka kehilangan tempat tinggal di tengah persediaan makanan yang sangat minim.

"Ramadan atau bukan Ramadan, kami sudah sekarat karena kelaparan," kata Mai Hakeema, seorang warga di selatan Pakistan yang duduk di samping suaminya yang tengah sakit di dalam sebuah tenda di luar kota Sukkur. "Kami berpuasa dengan setengah terpaksa, dan meratapi kehilangan kami."

Saat jutaan korban yang selamat dari banjir mulai menjalankan ibadah puasa, salah seorang pemimpin religius Pakistan, Mufti Muneebur Rehman, mengeluarkan pernyataan bahwa korban banjir yang berada dalam kondisi sulit dan bergantung pada bantuan boleh melewatkan puasa dan menggantinya nanti.

"Saya sangat sedih melewatkan hari pertama puasa," kata Ghullam Fareed dari desa Gormani di provinsi Punjab. "Nanti, saat kami sudah kembali ke rumah, kami akan mengganti hari-hari puasa yang kami lewatkan," katanya.

Sedangkan di kawasan barat laut Pakistan, banyak korban mengatakan, tanpa adanya banjir ataupun ada banjir, mereka akan tetap berpuasa. "Saya tidak bisa tidak mempedulikan Tuhan, jadi saya berpuasa karena ini adalah bagian dari keyakinan saya bagaimanapun kondisinya," kata Fazal Rabi, 47 tahun, yang kini mengungsi di sebuah tenda di Akbarpura.

Banjir menerjang Pakistan lebih dari dua pekan lalu, dimulai dari bagian barat laut hingga menyebar ke selatan. Ribuan desa terkena banjir dan sekitar 1.500 orang tewas. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan lebih tujuh juta orang membutuhkan bantuan segera.

Kerusakan lahan pertanian, jalan, dan jembatan membuat harga makanan naik tiga kali lipat di Pakistan. Kenaikan bahan pangan ini membuat bulan puasa tahun ini di Pakistan dirasakan makin berat. Sungai Indus juga diperkirakan akan meluap pada Kamis ini, menambah kesengsaraan para korban banjir. (the Associated Press | umi)

Menlu Singapura Bertemu Jokowi di Istana Negara, Ini yang Dibahas

Ibu dan Dua Anak Tertimbun Longsor di Garut, Petugas Kesulitan Lakukan Evakuasi

Hujan dengan intensitas tinggi turun sejak Kamis 25 April 2024 sore hingga malam yang mengakibatkan empat rumah tertimbun tanah longsor di Kampung Sirnagalih, Garut.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024