Jelang Berbuka, Perang Meriam Bambu di Padang

Bermain meriam bambu di kala Ramadhan
Sumber :
  • Antara/ Seno S

VIVAnews - Beduk berbuka terasa kian lama tatkala berdiam diri di rumah. Bagi kalangan remaja di Sumatera Barat, menunggu berbuka puasa dihabiskan dengan bermain 'perang meriam betung'.

Perang meriam betung (bambu) hanya istilah di kalangan para remaja di Minang. Biasanya, kegiatan ini dilakukan di pinggir sungai. Tradisi ini hanya bisa ditemukan di pelosok-pelosok kota di Sumbar.

Di Padang, kebiasaan ini bisa dijumpai di Desa Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Para pemuda dan remaja di daerah tersebut melakukan 'perang meriam betung' pada saat menjelang berbuka dan sesudah shalat Subuh.

"Untuk menghabiskan waktu jelang berbuka," ujar Andi (19) warga setempat pada VIVAnews.com. Meskipun tradisi ini terkesan ketinggalan zaman, memainkannya membuat peserta merasa tertantang.

Meriam yang terbuat dari betung yang telah tua ini biasanya mengeluarkan bunyi keras jika disulut dengan api. Layaknya meriam sungguhan, meriam betung mengeluarkan bunyi dentuman yang membisingkan gendang telinga.

Meriam yang mampu menghasilkan suara keras dan menerbangkan kaleng susu hingga jarak paling jauh, dianggap sebagai pemenang.

Tak jarang, karena saking kerasnya dentuman yang ditimbulkan, meriam betung menjadi pecah terbelah dua. "Kalau sudah begini, tidak bisa dipakai lagi. Harus dibuat yang baru," ujar Andi.

Permainan ini bukan tanpa risiko apa pun. Karena untuk menyulut meriam menggunakan api, tak jarang alis mata sering menjadi sasaran api sehingga terlihat agak keriting. Namun, permainan rakyat ini seperti memberi kesenangan dan kepuasan sendiri saat meriam yang kita sulut mengeluarkan bunyi menggelegar.

Menurut Andi, cara membuat meriam agar menghasilkan suara yang menggelegar tergantung bambu(betung). Semakin tua betung yang digunakan, semakin bagus dentuman yang dihasilkan. Untuk memperbesar frekuensi dentuman, tambahkan sedikit garam dan karbit.

Laporan: Eri Naldi | Padang

All of People in Gaza Drinking Unsafe Water, Health Ministry Says
Tangkapan layar data lokasi gempa Garut.

Hari Ketiga Pascagempa Garut, BNPB Catat 267 Rumah Rusak

Sampai dengan hari ini, tercatat ada sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa Garut yang terjadi pada Sabtu malam 27 april 2024 pukul 23.29 WIB.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024