Saham Unggulan Diburu, IHSG Kian Kokoh

Pialang mengamati pergerakan saham
Sumber :
  • Widodo S Jusuf

VIVAnews - Aksi investor yang kembali memburu saham-saham penggerak indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi pemicu masih bergairahnya transaksi saham hingga akhir transaksi sesi pertama Jumat 13 Agustus 2010.

Gina Novrina Nasution, analis PT Reliance Securities Tbk berpendapat, akumulasi beli pemodal terhadap saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turut mempertahankan penguatan IHSG.

"Kita tahu, beberapa hari terakhir saham-saham penggerak indeks itu terkoreksi, sehingga harganya murah dan menjadi menarik untuk dibeli. Sepertinya, di sesi dua nanti masih menjadi penopang IHSG," ujar dia kepada VIVAnews di Jakarta.

Selain ditopang aksi beli saham unggulan tersebut, Gina mengatakan pergerakan positif indeks regional Asia seiring ekspektasi membaiknya perekonomian Amerika Serikat turut menjadi katalis ke pasar saham domestik.

Di BEI, saham papan atas yang menguat paling besar (top gainer) dan ikut mendorong penguatan IHSG di antaranya ASII yang terangkat Rp500 atau 1,05 persen ke level Rp48.100, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menguat Rp200 (1,24 persen) di posisi Rp16.300, dan BBNI naik Rp100 atau 3,33 persen menjadi Rp3.100.

IHSG pada penutupan transaksi sesi pertama hari ini menguat 11,56 poin (0,38 persen) ke level 3.037,20. Penguatan itu melanjutkan awal transaksi pagi ini yang naik 6,32 poin atau 0,21 persen di posisi 3.031,96.

Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp1,51 triliun dan volume tercatat 3,02 juta lot dengan frekuensi 42.708 kali. Sebanyak 84 saham menguat, 83 melemah, 76 stagnan, serta 236 saham tidak terjadi transaksi.

Indeks bursa Asia saat IHSG sesi pertama ditutup seluruhnya juga bergerak positif. Indeks Hang Seng naik 5,99 poin atau 0,03 persen di posisi 21.111,70, Nikkei 225 menguat 19,62 poin (0,21 persen) ke level 9.232,21, dan Straits Times terangkat 12,25 poin atau 0,42 persen menjadi 2.939,29.

Sementara itu, berdasarkan data transaksi di Bloomberg, rupiah pukul 11.30 WIB berada di posisi 8.982 per dolar AS. Sedangkan menurut data RTI, mata uang lokal tersebut bercokol di level 8.994 per dolar AS. (art)

Ini Momen Eko dan Akri Jenguk Parto Patrio di Rumah Sakit
Wuling BinguoEV di Mandalika

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

Perjalanan ini berhasil membuktikan, bahwa mobil listrik BinguoEV mampu menempuh perjalanan jauh dengan aman dan nyaman.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024