VIVAnews - Mantan Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra mempertanyakan keabsahan Hendarman Supandji sebagai Jaksa Agung. Menurut Yusril, Hendarman tidak dilantik, dan masih menjabat sebagai Jaksa Agung hanya berdasarkan tepukan di pundak Hendarman oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto enggan menanggapi keabsahan Hendarman yang menurut Yusril hanya berdasarkan tepukan Presiden di pundak Hendarman.
Hal ini dinyatakan Menko Polhukam di Istana Kepresidenan, 13 Agustus 2010. "Saya tidak mau komentar itu," kata Djoko.
Djoko juga enggan memberikan komentar terhadap jalannya persidangan di Mahkamah Konstitusi kemarin, yang melakukan uji materi terhadap keabsahan Hendarman. "Sekarang lagi jalan kan. Kita ikuti saja, dengan kepala dingin dan hati besar," ucap Djoko.
Dalam sidang kemarin, bekas Hakim Konstitusi Laica Marzuki mempertanyakan keabsahan Hendarman yang hanya berdasarkan tepukan di pundak Hendarman oleh Presiden.
"Itu hanya di republik mimpi, itu tidak boleh memilih dengan menepuk-menepuk bahu. Saat menepuk-nepuk, menjadi tanda tanya, itu pernyataan atau beshicking (ketetapan)," kata Laica saat memberikan keterangan ahli dalam sidang kemarin.
Bagaimana tanggapan Menko Polhukam terhadap kesaksian dari keterangan ahli dalam sidang kemarin? "Yang kemarin, kan nanti masih ada lagi. Menteri Koordinator tidak boleh komentar soal proses hukum," Djoko menjawab.
Harga Emas Hari Ini 27 April 2024: Emas Antam Kinclong di Akhir Pekan
Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini tercatat dibanderol seharga Rp 1.236.000 per gram.
