- Fanny Octavianus
VIVAnews - Pemerintah mengalokasikan anggaran iuran keanggotaan pada organisasi dan lembaga keuangan internasional pada 2011 sebesar Rp1,04 triliun.
"Iuran ada selama kita masih jadi anggota," kata Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto usai rapat dengan Badan Anggaran DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 23 Agustus 2010.
Dalam Nota Keuangan dan RAPBN Tahun 2011 disebutkan jumlah dana yang harus dipersiapkan pemerintah untuk membayar kontribusi dan penyertaan modal (iuran) pada organisasi dan lembaga keuangan internasional mencapai Rp1,036 triliun.
Iuran tersebut dibayarkan untuk keanggotaan Indonesia di 13 badan dan lembaga keuangan internasional. Adapun organisasi dan lembaga keuangan internasional yang tertera dalam RAPBN 2011 antara lain, yaitu Islamic Development Bank (IDB), Asian Development Bank (ADB), USAID Trust Fund, ASEAN Trust Fund, dan OECD Development Centre.
Alokasi iuran tersebut akan dibayarkan pada ADB sebesar Rp371,9 miliar dikuti Credit Guarantee Investment Facility (CGIF) sebesar Rp140 miliar, dan IDB Rp117,5 miliar. "Iuran itu tiap tahun, besarnya bisa berubah," kata Rahmat.
Berdasarkan nota keuangan dan RAPBN 2011 disebutkan, keanggotaan Indonesia pada organisasi dan lembaga keuangan internasional dapat menimbulkan risiko fiskal terkait dengan adanya komitmen pemerintah memberikan kontribusi dan penyertaan modal kepada organisasi atau lembaga keuangan internasional tersebut.
Selain itu, risiko fiskal juga akan timbul terkait dengan adanya keterlambatan penerbitan peraturan perundang-undangan dalam hal pembayaran kontribusi, dan penyertaan modal kepada organisasi atau lembaga keuangan internasional tersebut.
Turnamen Internasional: Persija dan PSIS Hadapi 2 Klub Liga Malayisa di JIS
Dua klub Liga 1 Persija Jakarta dan PSIS Semarang bakal berhadapan dengan dua klub Liga Malaysia, Selangir FC dan Sabah FA dalam Turnamen bertajuk RCTI Premium Sports.
