Hidangan Istimewa untuk Idul Fitri di Maroko

Menu pesta bayram
Sumber :
  • en.momondo.com

VIVAnews - Tiap negara yang sebagian masyarakatnya merayakan Idul Fitri, biasanya memiliki makanan khas hari raya. Makan tersebut hanya disajikan ketika perayaan Idul Fitri untuk menyambut sahabat dan keluarga yang bersilahturahmi.

Ritual ini juga berlaku di salah satu negara Afrika yang penduduknya sebagian besar beragama Islam, Maroko.

Seperti dikutip dari Helium.com, setelah umat muslim di Maroko melaksanakan shalat Idul Fitri, seluruh anggota sarapan bersama dengan menu tradisional, dikenal dengan sebutan Malwi.

Produksi Tembakau Sintetis, Remaja di Tangerang Ditangkap Polisi

Bentuknya seperti roti cane dan dimakan dengan teh serta madu. Ada juga menu sarapan yang lebih modern, Halawiyat yaitu roti dan kue berbentuk cantik. Tetapi, menu Malwi merupakan makanan wajib di Maroko saat perayaan Idul Fitri, meskipun ada Halawiyat, Malwi tetap tersaji.

Setelah menyantap sarapan, acara selanjutnya adalah bersilahturahmi. Para pria biasanya mengenakan pakaian tradisional Maroko yang disebut Djellaba lengkap dengan sandal tradisional. Untuk kaum wanitanya mengenakan Takchita atau Kaftan dan juga sandal tradisonal khas Maroko yang sangat cantik.

Jika di Indonesia, makanan khas Idul Fitri adalah ketupat dan opor ayam, di Maroko  selalu ada 'Djaj Mhamar'. Yaitu ayam panggang yang disajikan dalam piring besar dan dimakan bersama-sama anggota keluarga lainnya. Setelah itu, biasanya seluruh keluarga menikmati teh khas Maroko yang disebut 'Atai'.

Teh disajikan dalam teko berdesain cantik yang disebut 'Barad'. Ada aturan tertentu dalam menuangkan secangkir Atai. Misalnya, orang yang melakukan proses penuangan Atai adalah tetua keluarga. Ia akan mengisi cangkir satu atau dua cangkir kemudian mengembalikan Atai ke Barad. Proses ini diulangi dua kali atau tiga kali. Untuk menemani minuman Atai, biasanya ada makanan pendamping yang diberinama 'Zamita'.

Barad dan baki Moroccan atau disebut juga Siniya wajib ada saat IDul Fitri. Karena membuat silahturahmu keluarga dan sahabat menjadi semakin indah berkesan. Lalu, pada malam harinya ada ritual khusus para gadis-gadis muda Maroko saat Idul Fitri, yaitu menghias tangan mereka dengan Henna.

Tanaman Henna sendiri dianggap sebagai tanaman dari surga. Dengan mengenakan Henna saat Idul Fitri, mereka menganggap seperti merasakan surga di akhirat. Masyarakat Maroko memang mengganggap Idul Fitri adalah 'surga kecil' di mana mereka berkumpul dengan sahabat keluarga dalam suasana penuh kegembiraan.

Baca juga: Merasakan Gempita Lebaran di Turki

Orang Tua Pratama Arhan Langsung Sholat Dhuha dan Doakan Indonesia ke Final
Podcast Hari KI Sedunia

IP Podcast Meriahkan Hari KI Sedunia Tahun 2024 di 33 Provinsi

DJKI Kemenkumham turut memeriahkan Hari KI Sedunia dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan, salah satunya Podcast Hari KI Sedunia.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024