- VIVAnews/ Anggi Kusumadewi
VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Priyo Budi Santoso menyatakan pimpinan Dewan akan segera melaksanakan rapat begitu nama calon Kepala Kepolisian telah dikirim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kami akan segera rapat pimpinan karena waktunya pendek, sebab kalau ini terlalu lama nanti bisa agak menyulitkan DPR," kata Priyo di gedung DPR, Jakarta, Senin 4 Oktober 2010.
Priyo menambahkan bahwa biasanya memang proses di DPR akan idealnya dua minggu. "Bisa saja nanti mekanismenya badan musyawarah (penentu jadwal rapat) kami percepat atau paripurna kami panggil (maksudnya diadakan) meski tidak terjadwal," kata Priyo.
"Biasanya proses demokratis di DPR itu satu sampai dua pekan. Idealnya dua pekan. Kalau sudah semakin lama itu nanti istilahnya gedandapan atau terburu-buru," kata Ketua Partai Golkar itu.
Memang, lanjut Priyo, ada pendapat yang menyatakan bahwa masa pensiun Kapolri Bambang Hendarso Danuri adalah tanggal 10 Oktober. Namun ada juga yang mengatakan bahwa berakhirnya masa jabatan Kapolri Bambang Hendarso Danuri adalah akhir Oktober ini.
"Saya sendiri masih bingung soal itu. Kami minta bantuan bantuan tim hukum untuk memberi pernjelasan ke kami kalau memang ternyata tanggal 10 dan lewat target sampai tanggal 10 itu apakah masih dijabat pak BHD atau diperpanjang, ini bagaimana," kata Priyo.
Sebelumnya, Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan Istana kemungkinan baru Senin sore ini mengirim surat pengajuan nama calon Kapolri. "Tunggu saja. Nanti begitu dapat saya sampaikan kepada media," kata Marzuki.
Menanggapi isu beredarnya bocoran nama Ito Sumardi sebagai calon Kapolri, Marzuki berpendapat sifatnya tidak pasti. "Dua calon terdahulu juga bocoran, dan tambahan lagi Pak Ito juga bocoran. Marilah kita serahkan (pada Presiden). Ini hak prerogatif Presiden. Jangan dipolitisasilah," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu.(ywn)
Sekjen PBB Tidak Akan Toleransi Serangan Darat Israel di Rafah
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan pada hari Senin, 6 Mei 2024, bahwa invasi darat Israel ke kota Rafah di Gaza selatan tidak dapat ditoleransi.
