Pemilihan Presiden 2009

Demokrat Tetap Berkoalisi

VIVAnews - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengatakan berapapun suara yang diperoleh di pemilihan legislatif, partainya tetap berkoalisi dengan partai lainnya.

Ombudsman: Bunga Investasi yang Sangat Tinggi Itu 99,9 Persen Penipuan

“Koalisi dibutuhkan dalam pemilihan presiden 2009.  Koalisi diperlukan bukan saja untuk mengusung pasangan calon presiden dan wakil,” kata Anas. “Tetapi juga menjamin stabilitas dan efektifitas program-program pemerintahan.”

Anas mengatakan walau nanti partainya mampu mengusung sendiri Susilo Bambang Yudhoyono ke bursa pemilihan presiden, koalisi tetap dilakukan. Kata Anas, mengurus pemerintahan sulit dilakukan sendiri. Itu sebabnya, kata dia, harus dikerjakan bersama dengan kekuatan partai lain.

Presiden NOC Prancis Dukung Timnas Indonesia U-23 Tembus Olimpiade 2024

Menurut Anas, koalisi partai itu baru definitif setelah pemilihan legislatif 2009. Ketika itu, kata dia, kekuatan politik masing-masing partai sudah kelihatan. “Karena selain kesamaan visi dan haluan, koalisi juga pasti membicarakan pembagian kekuasaan (power sharing).  Tidak ada koalisi tanpa power sharing,” kata dia.

Partai Demokrat merupakan jawara pada pemilihan umum 2004. Pada waktu itu, pemilu presiden dua tahap dimenangi Yudhoyono. Dia kemudian dicatat sebagai presiden terpilih pertama pilihan rakyat. Yudhoyono tampil sebagai presiden Indonesia keenam setelah dilantik pada 20 Oktober 2004 bersama Jusuf Kalla.

Bakrie Amanah Himpun Dana Rp 6,5 Miliar pada Ramadhan 2024 

Pasangan itu mengungguli Megawati Soekarnoputri yang berpasangan dengan Hasyim Muzadi.

RUPS BRI Insurance.

Raup Laba Bersih Rp474 Miliar pada 2023, BRI Insurance Bagikan Dividen Rp 118 Miliar

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, PT BRI Asuransi Indonesia atau BRI Insurance sepakat membagi dividen tunai kepada pemegang saham senilai Rp118 miliar.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024